- Langkah yang pertama :"Jangan Terlalu Menunjukkan Keunggulan Diri".
Jangan bersinar melampaui Matahari jika tidak ingin meledak dan terbakar.Jangan sampai kilauan kita mengalahkan kilauan sinar dari pimpinan atau orang yang berkedudukan lebih tinggi dari kita.Cara tercedik untuk bisa tetap "selamat",dan bertahan adalah dengan tetap menjadi orang yang low profile atau rendah hati.Setiap raja,bos,kepala,pimpinan,atau ketua memiliki ego yang lebih tinggi,dan mereka biasanya tidak mau dilampaui.Sebuah kisah dalam sejarah prancis menunjukan betapa berbahayanya menonjolkan diri sehingga itu malah menutupi kecemerlangan atasan atau pimpinan.Nicolas Fouquet adalah menteri keuangan di pemerintahan Raja Louis XIV.Demi mempertahankan posisi dan jabatannya,Forquet kemudian mencoba mengambil hati sang raja dengan mengundangnya beserta seluruh bangsawan di prancis dan eropa dalam sebuah pesta paling megah.Singkat kata,pesta itu berhasil dengan gilang gemilang.Semua tamu memuji Fouquet atas pestanya yang meriah.Si menteri keuangan pun senang karena ia merasa berhasil membuat rajanya terkesan.Tetapi,apa yang terjadi?
sehari setelahnya, Fouquet malah ditahan oleh prajurit kepercayaan Raja Louis XIV dengan tuduhan pencurian uang negara. Ia dituduh telah menghanburkan kas negara dengan mengadakan pesta meriah.Padahal, ia menggunakan uang itu atas sepengetahuan seizin Louis XIV sendiri. Hal yang terjadi adalah Raja merasa tersaingi dengan kesuksesan Fouquet. Para tamu dan duta besar negara sahabat memujinya sebagai penyelenggara pesta, dan bukannya memuji sang Raja-meskipun pesta itu diadakan atas nama Louis XIV.
Begitulah, kegemilangan dalam sekejap berubah menjadi kejatuhan. Setelah dipuji malam sebelumnya, Fouquet menjadi tahanan di pagi harinya. Karena kecerobohannya, ia kemudian ditahan dan harus menjalani dua puluh tahun sisa masa kehidupannya dalam pengasingan. Apa yang semula ia kira sebagai upaya untuk menyenangkan raja ternyata adalah tindakan yang mencelakannya. Fouquet telah menyinggung  atasannya (sang Raja) dengan menjadikan dirinya sebagai pihak yang mendapat banyak pujian-yang seharusnya milik Raja Louis XIV.
Setiap manusia selalu merasa lebih nyaman ketika ia merasa lebih unggul dari yang lainnya. Ketika dirinya dipuji,ego naik setinggi-tingginya. Perlahan dinding yang menyelimuti pertahanan diri pun luruh dan luntur. Saat itulah, ia menjadi lebih terbuka, lebih mudah didekati, dan akhirnya menjadi mudah untuk dipengaruhi dan diambil hati.Trik untuk mengambil hati orang lain adalah usahakan untuk membuat orang lain merasa dirinya lebih tinggi, lebih baik,lebih sukses, lebih berkuasa daripada diri kita. Ini adalah Teknik dasar meraih simpati yang sudah teruji selama ratusan, bahkan ribuan tahun peradaban manusia. Orang-orang yang mampu mendaki tangga kesuksesan dengan cepat adalah mereka yang mampu mengambil hati orang lain. Mereka bisa menyenangkan orang lain dan itu membuat mereka juga disenangi orang lain.
"Jika kita ingin menyenangkan dan membuat orang lain, ingatlah selalu untuk lebih menonjolkan keunggulannya."
Tekan ego pribadi kita sejenak. Mungkin sulit dan pasti sulit,terutama untuk kita yang selalu mengutamakan ego. Adalah hal yang wajar setiap orang ingin dipandang baik, unggul, dan serba positif, termasuk diri kita. Tetapi, ketika kita ingin mendapatkan perhatian, terlebih dulu kita juga harus memerhatikan kelebihan-kelebihan mereka.Kita selalu senang ketika kelebihan dan keunggulan kita disorot. Begitu juga orang lain. Tetapi, kadang kala, panggung hanya ada satu dan tidak semua orang dapat tersorot di atasnya.
Saat itulah kita harus merelakan ego kita dan memberikan panggung untuk orang lain. Jika ingin mengambil perhatiannya,berikan dulu perhatian kepadanya. Begitulah caranya.
Ini bukan berarti kita tidak boleh menunjukkan keunggulan diri seterusnya. Ada tempat untuk setiap tujuan. Ketika kita dituntut untuk memperlihatkan keunggulan diri, tentu kita berusaha menunjukkan yang terbaik dalam diri. Misalnya saja ketika kita tengah hendak melamar untuk masuk ke perusahaan impian, tentu kita harus berani menunjukkan kemampuan,dan keunggulan diri.
Tekniknya berbeda ketika kita hendak memengaruhi seseorang, berusaha untuk mendapatkan simpati dan perhatiannya.Dalam posisi ini, perhatian dan keunggulan adalah milik orang itu, bukan untuk diri kita. Perhatikan lagi, perhatikan orang lain jika kita ingin mendapatkan perhatiannya.Taktik pertama untuk mendapatkan perhatian dan memengaruhi seseorang adalah jangan pernah menunjukkan diri kita lebih unggul dari dirinya. Hindari terlalu banyak atau terlalu jelas menunjukkan bakat, kemampuan, atau kelebihan jika kita ingin membuat seseorang terkesan dan menyenangkan seseorang. Terlalu mencolok menunjukkan kelebihan diri kita akan memunculkan perasaan insecure, ketidaknyaman,dan minder pada orang yang sedang kita ajak bicara.Dalam lingkungan pekerjaan, selalu upayakan pimpinan senantiasa mendapatkan sorotan utama. Haturk semua pencapaian dan keberhasilan kepada pimpinan, meskipun sebenarnya sumbangsih kita. Tidak banyak orang bersedia dilampaui, apalagi oleh bawahannya. Seorang bos sering kali memiliki ego yang lebih tinggi,terutama di hadapan bawahannya.Ini adalah langkah cerdik untuk melesatkan karier dalam waktu singkat.Upayakan agar pimpinan atau bos kita selalu mendapatkan tempat yang pertama.Prioritaskan orang di atas kita,niscaya lama-lama kita juga perlahan akan menjadi orang bawahan yang menjadi prioritasnya.Tunjukan kalua bos kita tampak lebih brilian,dan tangga naik menuju posisi yang lebih tinggi pun akan mulai terbuka untuk kita.
- Dan langkah Yang Terakhir adalah:"Sembunyikan Niatmu".
"Semua godaan menjadi sedemikian kuat ketika ia tersembunyi dari pandangan orang lain."
-Jeff Murphy.
SAAT berlangsungnya Perang Suksesi Spanyol tahun 1711, Duke of Marlborough, yang menjabat sebagai pemimpin pasukan Inggris, bermaksud untuk menghancurkan sebuah banteng vital milik pasukan Prancis. Benteng itu menjaga salah satu akses vital menuju tempat-tempat strategis. Namun, ia tahu jika pasukannya menghancurkan benteng tersebut, pasukan Prancis akan menyadari tujuannya yang hendak merangsek masuk Prancis melewati akses penting tersebut.Alih-alih menghancurkan benteng, ia hanya menyerang,dan mengambil alih benteng tersebut, kemudian menempatkan sejumlah penjaga dari pasukannya. Musuh mengira Duke of Marlborough hendak memanfaatkan bentang tersebut untuk kepentingan pasukan Inggris. Pasukan Prancis pun balik menyerang benteng tersebut dan sang Duke membiarkan mereka merebut kembali benteng itu.
Setelah berhasil merebutnya, pasukan Prancis langsung hancurkan benteng itu dengan alasan agar pasukan inggris Tidak akan bisa menggunakannya untuk tujuan apa pun itu.Dan kemudian, setelah benteng itu musnah, maka jalan vital menuju kota-kota strategis pun terbuka lebar karena sudah tidak ada yang menjaga. Dengan mudah, pasukan pimpinan Marlborough pun bisa masuk ke wilayah Prancis.
Hampir kebanyakan manusia ibarat buku yang terbuka.Ini sangat merugikan bahkan kadang berbahaya. Sadar maupun tidak, kita begitu sering memperlihatkan siapa diri kita lewat tindak tanduk, perkataan, dan gerak-gerik. Orang lain hampir bisa menebak siapa dirinya, apa pekerjaannya,dan apa yang hendak diraihnya cukup dengan bertanya .Kita cukup mengeluarkan beberapa pertanyaan atau pernyataan dan mereka secara sukarela atau tidak,sadar maupun tidak,akan menceritakan banyak hal dari diri mereka.
Banyak dari kita yang bahkan dengan gambling mengatakan apa yang dirasakan,dipikirkan,bahkan ditakutkan.Dengan senang hati sering kali kita dengan gampangnya mengatakan niat ,dan maksud kita ketika ditanya orang lain .Tidak apa-apa jika memang orang itu tidak berniat buruk kepada kita atau sekedar basa-basi.Namun,akan sangat berbahaya sekali jika mereka adalah saingan bisnis atau malah pihak yang hendak bermaksud buruk kepada kita.
"Mengetahui Maksud dan Tujuan Seseorang adalah langkah awal jika kita ingin mendapatkan, mengendalikan, atau memanipulasi orang lain."
Sebaliknya, menyimpan rapat-rapat niat dan maksud kita,menahan diri untuk tidak asal bicara, dan menampilkan diri sebagai sosok yang tidak tertebak adalah cara agar kita tidak mudah dikendalikan atau dikuasai orang lain. Trik ini sedikit dan banyak bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ,dan berbisnis.
Seorang yang pandai tahu kapan ia harus membuka kapan sebaiknya ia menutup diri rapat-rapat. Namun, satu hal yang jelas, ia tidak akan bersikap sembarangan dengan terlalu ditemuinya. Orang banyak bicara kepada setiap orang asing yang cerdik tidak akan pernah menunjukkan apa maksud dan niatnya yang sebenarnya secara terang-terangan kepada semua orang.
Apabila berhadapan dengan saingan kita, tetap ingat untuk bersikap samar-samar dalam hal ucapan, tindakan, ataupun langkah yang kita ambil. Jangan ungkapkan tujuan atau niat kita. Ini akan membuat saingan kita sibuk menebak-nebak dan kebingungan. Buat mereka seolah-olah berhasil menebak tujuan kita sehingga saingan kita pun salah arah. Saingan kita tidak akan sempat menyiapkan langkah antisipasi yang tepat jika mereka tidak punya petunjuk jelas mengenai langkah-langkah yang kita ambil.
Buat saingan kita sibuk menebak-nebak sampai mereka tidak sempat melakukan langkah antisipasi. Kalau tidak, buat mereka mengambil langkah antisipasi yang keliru karena samarnya petunjuk mengenai tujuan atau maksud kita yang sebenarnya.Dan ketika sudah saatnya kita mengungkapkan apa maksud,dan tujuan kita yang sebenarnya,segala sesuatunya sudah terlambat bagi mereka.Seperti kisah Duke Marlnorough yang berhasil mengakali pasukan musuh dengan membuat mereka menghancurkan banteng terkuatnya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H