Mohon tunggu...
ravi firdaus
ravi firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas komputer indonesia

hobi saya bermain sepak bola dan bermain mobile

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi

9 Januari 2024   22:53 Diperbarui: 9 Januari 2024   23:13 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

-Jeff Murphy.

SAAT berlangsungnya Perang Suksesi Spanyol tahun 1711, Duke of Marlborough, yang menjabat sebagai pemimpin pasukan Inggris, bermaksud untuk menghancurkan sebuah banteng vital milik pasukan Prancis. Benteng itu menjaga salah satu akses vital menuju tempat-tempat strategis. Namun, ia tahu jika pasukannya menghancurkan benteng tersebut, pasukan Prancis akan menyadari tujuannya yang hendak merangsek masuk Prancis melewati akses penting tersebut.Alih-alih menghancurkan benteng, ia hanya menyerang,dan mengambil alih benteng tersebut, kemudian menempatkan sejumlah penjaga dari pasukannya. Musuh mengira Duke of Marlborough hendak memanfaatkan bentang tersebut untuk kepentingan pasukan Inggris. Pasukan Prancis pun balik menyerang benteng tersebut dan sang Duke membiarkan mereka merebut kembali benteng itu.

Setelah berhasil merebutnya, pasukan Prancis langsung hancurkan benteng itu dengan alasan agar pasukan inggris Tidak akan bisa menggunakannya untuk tujuan apa pun itu.Dan kemudian, setelah benteng itu musnah, maka jalan vital menuju kota-kota strategis pun terbuka lebar karena sudah tidak ada yang menjaga. Dengan mudah, pasukan pimpinan Marlborough pun bisa masuk ke wilayah Prancis.

Hampir kebanyakan manusia ibarat buku yang terbuka.Ini sangat merugikan bahkan kadang berbahaya. Sadar maupun tidak, kita begitu sering memperlihatkan siapa diri kita lewat tindak tanduk, perkataan, dan gerak-gerik. Orang lain hampir bisa menebak siapa dirinya, apa pekerjaannya,dan apa yang hendak diraihnya cukup dengan bertanya .Kita cukup mengeluarkan beberapa pertanyaan atau pernyataan dan mereka secara sukarela atau tidak,sadar maupun tidak,akan menceritakan banyak hal dari diri mereka.

Banyak dari kita yang bahkan dengan gambling mengatakan apa yang dirasakan,dipikirkan,bahkan ditakutkan.Dengan senang hati sering kali kita dengan gampangnya mengatakan niat ,dan maksud kita ketika ditanya orang lain .Tidak apa-apa jika memang orang itu tidak berniat buruk kepada kita atau sekedar basa-basi.Namun,akan sangat berbahaya sekali jika mereka adalah saingan bisnis atau malah pihak yang hendak bermaksud buruk kepada kita.

"Mengetahui Maksud dan Tujuan Seseorang adalah langkah awal jika kita ingin mendapatkan, mengendalikan, atau memanipulasi orang lain."

Sebaliknya, menyimpan rapat-rapat niat dan maksud kita,menahan diri untuk tidak asal bicara, dan menampilkan diri sebagai sosok yang tidak tertebak adalah cara agar kita tidak mudah dikendalikan atau dikuasai orang lain. Trik ini sedikit dan banyak bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ,dan berbisnis.

Seorang yang pandai tahu kapan ia harus membuka kapan sebaiknya ia menutup diri rapat-rapat. Namun, satu hal yang jelas, ia tidak akan bersikap sembarangan dengan terlalu ditemuinya. Orang banyak bicara kepada setiap orang asing yang cerdik tidak akan pernah menunjukkan apa maksud dan niatnya yang sebenarnya secara terang-terangan kepada semua orang.

Apabila berhadapan dengan saingan kita, tetap ingat untuk bersikap samar-samar dalam hal ucapan, tindakan, ataupun langkah yang kita ambil. Jangan ungkapkan tujuan atau niat kita. Ini akan membuat saingan kita sibuk menebak-nebak dan kebingungan. Buat mereka seolah-olah berhasil menebak tujuan kita sehingga saingan kita pun salah arah. Saingan kita tidak akan sempat menyiapkan langkah antisipasi yang tepat jika mereka tidak punya petunjuk jelas mengenai langkah-langkah yang kita ambil.

Buat saingan kita sibuk menebak-nebak sampai mereka tidak sempat melakukan langkah antisipasi. Kalau tidak, buat mereka mengambil langkah antisipasi yang keliru karena samarnya petunjuk mengenai tujuan atau maksud kita yang sebenarnya.Dan ketika sudah saatnya kita mengungkapkan apa maksud,dan tujuan kita yang sebenarnya,segala sesuatunya sudah terlambat bagi mereka.Seperti kisah Duke Marlnorough yang berhasil mengakali pasukan musuh dengan membuat mereka menghancurkan banteng terkuatnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun