Mohon tunggu...
RAUF RAFI RAMANDANI
RAUF RAFI RAMANDANI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 | Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Novel Sang Keris Perjalanan Magis dengan Bumbu Sejarah Indonesia

13 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 13 Oktober 2024   22:45 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ebooks.gramedia.com

Strategi penceritaan Panji Sukma yang unik membuatnya mampu menyajikan kisah epik dalam jumlah halaman yang tidak terlalu tebal. Namun, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca. 

Mereka yang kaya akan pengetahuan sejarah mungkin akan merasa ada beberapa peristiwa penting yang terlewatkan, sementara pembaca dengan pengetahuan sejarah terbatas mungkin akan merasa sedikit kebingungan.

Kekurangan Novel Sang Keris

Novel ini juga menghadirkan tantangan dalam hal aksesibilitas. Pembaca dengan latar belakang pengetahuan sejarah dan budaya Jawa yang terbatas mungkin kesulitan mengikuti cerita, sebagai pembaca novel ini saya merasakan beberapa bagian yang kurang digali secara komprehensif. 

Perpaduan antara elemen sejarah, mistis, dan fiksi, meskipun menarik, berpotensi menciptakan kebingungan dalam membedakan fakta sejarah dari elemen fiksi dalam narasi.

Mungkin beberapa pembaca merasa kurang puas akan kedalaman eksplorasinya. Terakhir, penggunaan istilah-istilah Jawa kuno dan konsep-konsep budaya yang mungkin tidak familiar bagi semua pembaca bisa menjadi hambatan dalam memahami cerita sepenuhnya.

Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak dari aspek yang bisa dianggap sebagai kekurangan ini juga merupakan keunikan yang membuat novel "Sang Keris" menarik dan inovatif dalam konteks sastra Indonesia kontemporer.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun