Namun nasib baik tidak berpihak kepada saya. Karna tiba tiba peraturan perusahaannya malah berubah dan menambah vitur yang mengharuskan member membeli obat seharga tertentu, kalau tidak poin dan exposure yang kita kumpulkan akan menjadi nol dan peringkat kita akan hilang.
Dari situ saya langsung paham, ternyata embel embel awal nonton iklan dibayar itu adalah trik mendapatkan member yang banyak setelah itu baru bisnis sebenarnya akan dimulai.
Melihat fakta ini saya mengembalikan diri ke prinsip awal yakni kan hanya coba coba sebab gratis. Kalau diharuskan bayar saya juga ogah dan pada akhirnya saya memilih untuk tidak lanjut lagi.
Sebenarnya saya merasa rugi, yakni rugi waktu karna sudah membuang banyak waktu untuk menyelesaikan misi nonton iklan setiap harinya.
Namun itu tidak seberapa dibandingkan orang lain yang juga rugi uang. Karna ada yang lebih rugi dari saya akibat terlalu serius memperjuangkan peringkat. Dan memang ada sistem disitu jika ingin cepat naik level bisa membayar uang jutaan rupiah per levelnya yang lebih dikenal dengan istilah fastrack
Bayangkan saja apa tidak jadi beban tambahan bagi  orang menempuh jalur tersebut dan ketika sistem diubah otomatis dia galau harus lanjut beli obat atau berhenti.
kalaupun dia berhenti maka uang dia sebelumnya tidak akan kembali. Dengan demikiabmn trauma pun menjadi tidak bisa dihindari
Dari kisah diatas dapat disimpulkan bahwa jangan terlalu serius memperjuangkan hal hal yang tidak jelas apalagi sampai mengorbankan uang anda.
Kalaupun tidak ada urusannya sama uang lebih baik tidak usah buang buang waktu yang pada akhirnya justru tidak mampu memberikan benefit apa apa sedangkan waktumu sudah banyak terbuang sia-sia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H