Maka para sahabat mengatakan, Ya Rasulullah, kita sebenarnya ini bingung, dan heran. Itu orang pertama lebih semangat ibadahnya, lebih giat ibadahnya, bahkan meninggal di jalan
Allah.Â
Kok bisa masuk surganya terlambat, keduluan orang yang biasa-biasa saja
tapi umurnya tambah setahun?Â
Lalu apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam? Oh itu yang menyebabkan kalian takjub? Bukankah orang itu tambah setahun? Bukankah ia mendapatkan Ramadhan yang tidak didapatkan oleh temannya yang duluan meninggal?Â
Coba kalian bayangan dalam kurun waktu satu tahun tersebut berapa jumlah ibadah yang ia lakukan dari bonus umurnya itu.
Kemudian Nabi menjelaskan, bukankah umurnya dia tambah setahun? Dia dapat bulan Ramadhan, mungkin dia dapat lailatul qadar, wallahu a'lam. Kemudian dia shalat sepanjang satu tahun itu 6000 shalat yang dia lakukan, itu kalau yang wajib saja. Maka pantas kalau dia masuk surga lebih dulu.
Maka seseorang yang dikasih umur yang panjang dalam kondisi dia mungkin sakit, dia mungkin susah, hendaklah dia mensyukuri nikmat tersebut. Sehingga kita tahu, enggak boleh minta kematian.
Tapi kalau dia harus minta kematian karena dia enggak tahan dengan penyakit dia, dengan kondisi dia, maka hendaklah dia mengatakan
"Ya Allah hidupkan aku kalau Engkau tahu hidup itu baik buat aku dan matikanlah aku jika kalau kematian itu lebih baik buat aku"
Artinya, enggak boleh minta kematian dengan syarat seperti diatas. Namun bisa jadi umur panjanglah yang justru menambah amalan untuk dirimu dan menambah derajatmu di surga.Â
Salah satunya dengan melaksanakan yang wajib-wajib saja, apalagi kalau ditambah dengan yang sunah. Maka hendaklah seseorang mensyukuri nikmat yang Allah berikan.Â
Dengan bertambahnya umur seseorang seharusnya dia semakin bijak, semakin paham apa yang seharusnya dia lakukan. Manfaatkan umur panjang untuk bisa masuk surga dengan jalur cepat.