Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masuk Surga Jalur Cepat Karna Sebab Panjang Umur

25 Januari 2023   04:11 Diperbarui: 25 Januari 2023   04:16 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panjang umur/khutbahsingkat.com

Banyak orang yang bercita-cita memiliki umur panjang karna besarnya ambisi dunia yang ingin dia raih namun ada pula yang tidak ingim berumur panjang karna takut semakin banyak berbuat dosa.

Lalu bagaimana sebenarnya kita dalam menyikapi perkara umur itu. Manusia lazimnya rata-rata hanya berumur 60-70. Dan hanya sedikit saja dari  kita yang mampu melampui angka tersebut.

Kita sering mendengar sebuah ungkapan bahwa orang orang baik itu akan cepat dipanggil ole Allah sedangkan kebanyakan orang orang yang tidak baik justru berumur panjang. 

Lalu apakah panjang umur itu selamanya salah?

Berikut ini kita akan membahasnya agar lebih jelas sehingga tidak ada lagi kerancuan pemahaman akan umur manusia yang telah Allah anugerahkan di dunia.

Dari Abu Shafwan Abdullah bin Busr Al-Aslami radhiyallahu 'anhu, dia bertutur, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Dan seburuk-buruknya manusia adalah yang panjang umurnya, buruk amalannya"

(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)

Hadits diatas berkaitan dengan umur. Ada orang shalih umur 40 tahun meninggal, Ada orang umur 41 tahun mati, ada orang yang sampaai 50 tahun, ada juga yang 80 tahun dan ada pula yang sampai mencapai 100 tahun. 

Lalu Mana yang lebih baik? Maka kita akan mengatakan,

"Allah akan menguji siapa di antara manusia tersebut yang paling baik amalannya." 

Ini orang umurnya 40 tahun, beramal shalih secara terus menerus. Dan ada orang umurnya 41 tahun, dia
punya tambahan waktu 1 tahun untuk menambah amalannya. Maka dalam hadits ini, Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya."
Dia orang terbaik. Dia lebih baik daripada yang umurnya pendek, baik amalannya
. 

Sumber ilustrasi/mubadalah.id
Sumber ilustrasi/mubadalah.id
Sebagai ilustrasi penulis akan sampaikan kisah salah seorang Shahabat Nabi yakni Sa'ad bin Abi Waqqash agar kebayang sama kita bagaimana tambahan umur itu sebuah karunia dan hamba hendaklah mensyukuri umur yang Allah  berikan kepada dia dan tidak menyia-nyiakannya.

Sa'ad Bin Abi Waqqas memiliki dua orang teman yang masul Islam secara bebarengan. Satu dari kedua temannya itu sangat bersemangat untuk beribadah.

Akhirnya yang lebih semangat dan bersungguh-sungguh ini, mati syahid di jalan Allah. Masuk Islamnya bareng, namun temannya lebih dulu mati dengan status mati syahid. 

Akhirnya temannya yang satunya lagi dia baru meninggal dunia setelah setahun dari kematian saudaranya. Itu artinya umurnya lebih satu tahun dalam Islam. 

Pada Suatu malam Sa'ad bermimpi. Dalam mimpi itu dia berada di pintu surga dan dia bersama dua temannya tadi. 

Tiba-tiba ada yang datang dari dalam surga, membuka pintu surga, menyuruh temannya yang matinya biasa (tidak mati syahid, tapi umurnya lebih panjang daripada yang pertama) untuk masuk surga duluan. Padahal dia biasa-biasa ibadahnya, tidak lebih besar daripada yang pertama. 

Setelah beberapa waktu, datang lagi panggilan. Ada orang yang memanggil teman nya yang mati syahid itu. Setelah itu yang ketiga datang lagi mengatakan, Engkau belum sampai waktunya, kepada Sa'ad bin Abi Waqqash. Sa'ad akhirnya terjaga. 

Sa'ad pun pada akhirnya bercerita kepada orang-orang tentang mimpi yang dia lihat, sehingga cerita itu sampai ke telinga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. 

Lalu Rasululullah bertanya kepada para shahabatnya.
"Apa yang menyebabkan kalian takjub?"
Kenapa jadi bahan omongan masalah ini? Kenapa?. 
(kalau bahasa sekarang mungkin istilahnya "viral")
semua pada ngomongin)

Maka para sahabat mengatakan, Ya Rasulullah, kita sebenarnya ini bingung, dan heran. Itu orang pertama lebih semangat ibadahnya, lebih giat ibadahnya, bahkan meninggal di jalan
Allah. 

Kok bisa masuk surganya terlambat, keduluan orang yang biasa-biasa saja
tapi umurnya tambah setahun? 

Lalu apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam? Oh itu yang menyebabkan kalian takjub? Bukankah orang itu tambah setahun? Bukankah ia mendapatkan Ramadhan yang tidak didapatkan oleh temannya yang duluan meninggal? 

Coba kalian bayangan dalam kurun waktu satu tahun tersebut berapa jumlah ibadah yang ia lakukan dari bonus umurnya itu.

Kemudian Nabi menjelaskan, bukankah umurnya dia tambah setahun? Dia dapat bulan Ramadhan, mungkin dia dapat lailatul qadar, wallahu a'lam. Kemudian dia shalat sepanjang satu tahun itu 6000 shalat yang dia lakukan, itu kalau yang wajib saja. Maka pantas kalau dia masuk surga lebih dulu.

Maka seseorang yang dikasih umur yang panjang dalam kondisi dia mungkin sakit, dia mungkin susah, hendaklah dia mensyukuri nikmat tersebut. Sehingga kita tahu, enggak boleh minta kematian.

Tapi kalau dia harus minta kematian karena dia enggak tahan dengan penyakit dia, dengan kondisi dia, maka hendaklah dia mengatakan

"Ya Allah hidupkan aku kalau Engkau tahu hidup itu baik buat aku dan matikanlah aku jika kalau kematian itu lebih baik buat aku"

Artinya, enggak boleh minta kematian dengan syarat seperti diatas. Namun bisa jadi umur panjanglah yang justru menambah amalan untuk dirimu dan menambah derajatmu di surga. 

Salah satunya dengan melaksanakan yang wajib-wajib saja, apalagi kalau ditambah dengan yang sunah. Maka hendaklah seseorang mensyukuri nikmat yang Allah berikan. 

Dengan bertambahnya umur seseorang seharusnya dia semakin bijak, semakin paham apa yang seharusnya dia lakukan. Manfaatkan umur panjang untuk bisa masuk surga dengan jalur cepat.

Demikian semoga bermamfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun