Erick Thohir digadang gadang akan menjadi sosok yang tepat untuk memangku jabatan sebagai Ketum PSSI.
Hal ini berkaca dengan sepak terjangnya di kancah sepak bola. Bahkan pria berusia 52 tahun tersebut sudah berpengalaman di level Eropa setelah sempat menjadi pemilik dari salah satu klub tersukses di liga Italia yakni Inter Milan.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga seorang yang Visoner dan punya perencanaan yang matang untuk kemajuan sepak bola tanah air.
Erick Thohir mengatakan bahwa pembenahan sepak bola Indonesia harus berkiblat ke Jepang. Karna Jepang adalah salah satu negara terbaik dalam sepak bola Asia.
Tidak hanya sisi sepak bola tapi juga budaya yang melekat dari para supporter sepak bola dan sportifitas didalamnya.
Seperti yang pernah terjadi dalam edisi piala dunia 2022 di Qatar beberapa waktu lalu, teladan yang sangat baik ditunjukkan oleh para supporter timnas Jepang.
Suporter dari tim samurai biru tidak hanya datang untuk menonton sepak bola tapi juga menjaga kebersihan stadion tempat berlangsungnya laga.
Bahkan mereka ikut memungut sampah yang ada distadion. Menariknya hal ini tidak hanya dilakukan saat Jepang mendapatkan kemenangan tapi juga saat Jepang di pastikan tersingkir setela kalah dari Kroasia di babak 16 besar melalui drama adu pinalti.
Sportifitas dan contoh teladan yang ada pada supporter timnas jepang layak untuk di apresiasi dan harus ditiru oleh suporter Indonesia yang sering membuat kerusuhan.
Tragedi kanjuruhan yang menelan ratusan nyawa manusia karna fanatisme yang ada pada diri suporter bahkan apa yang terjadi kala itu seolah mengatakan bahwa fanatisme buta terhadap sepak bola jauh lebih berharga dari Pada nyawa manusia.
Kita tentunya tidak akan lupa denganSelain itu di ajang piala AFF 2022 juga terjadi sedikit insiden yakni pelemparan bus yang ditunggangi timnas Thailand oleh supporter Indonesia.
Hal-hal seperti inilah yang perlu dibenahi. Karna sepak bola akan indah jika bisa saling mendukung tanpa adanya anarkisme didalamnya.
Maka dari itu Erick Thohir juga mengatakan perlunya kerja sama dengan semuanya baik itu Asosiasi, pemerintah serta masyarakat.
Seandainya kerjasama itu tidak ada maka sepak bola akan terus stagnan dan sulit untuk berkembang.
Dalam hal ini perlunya pedoman khusus yang harus diimplementasikan bagi asosiasi, pemerintah dan suporter agar semuanya bisa sama sama berbenah menciptakan atmosfer sepak bola yang jauh lebih baik.
Seperti halnya Jepang yang sudah memiliki hal tersebut bahkan sejak tahun 1991. Maka tak heran di negeri matahari terbit kultur sepak bola yang baik dan kedewasaan para pemain dilapangan dan juga para suporter pun sudah terbentuk dengan sangat apik.
"Jepang bermain sepak bola tidak individualistik, tapi maju mundur layaknya ombak. Bahkan para pemain dan para penonton memastikan loker tetap bersih inilah yang dinamakan dengan kultur. Dan kultur ini bisa tercipta jika kita bisa menciptakan prilaku yang sama.  Karna  ketika kita membangun sesuatu namun malah terjadi perbedaan pandangan antara Asosiasi, pemerintah dan suporter justru akan menghasilkan ketidaknyamanan"
_ Erick Thohir, dilansir dari Antara News
Selain itu Erick thohir juga menjelaskan makna sepak bola yang seharusnya bisa menciptakan persatuan bukan justru menghadirkan perpecahan.
Sisi negatif sepak bola itulah yang akan dibenahi oleh Erick Thohir jika nantinya ia mendapatkan kepercayaan menjadi ketum PSSI.Â
Karna Erick Thohir menginginkan sepak bola Indonesia bisa menjadi sebuah hiburan bagi penikmatmya bukan justru menghadirkan kecemasan karna budaya kerusuhan yang terus dilestarikan di indonesia.
Kepastikan ketum PSSI baru akan diumumkan pada Kongres Luar Biasa (KLB) yakni padi tanggal 16 Februari 2023. Semoga yang menjadi ketum PSSI adalah sosok yang Visioner dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sepak bola Indonesai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H