Walaupun aku menciptakan ribuan tulisan untuk mendeskripsikan tentang dirinya namun tetap tidak akan menjelaskan semua kebaikannya.
Wahai ibu, sekarang aku pun telah tumbuh dewasa dan dunia sudah memberiku banyak pelajaran berharga. Namun engkau tetaplah lebih berharga dari apapun yang kudapatkan selama didunia.
Kini engkau sudah semakin menua,namun apa yang apa yang kau lakukan untuk keluarga masih tetap saja sama seperti di kala engkau masih muda.
Engkau memang seorang yang sangat gigih berjuang, dan jiwa pantang menyerahmu sudah ada sejak kau masih muda dan belum berkeluarga.
Apalagi saat ibuku telah menikah dan jadi seorang ibu maka semakin banyak hal yang dilakukannya untuk keluarga. Bukti nyata bahwa wanita bukanlah kaum lemah seperti banyak label di luar sana.
Penulis tidak mengatakan bahwa derajat laki-laki sama dengan wanita, karna memang laki-laki derajatnya jauh lebih tinggi dibandingkan wanita.
Dan itu sudah terpatri dalam kitab suci sehingga tidak ada satupun yang bisa mengubah ketetapan itu dengan sesuka hati.
Akan tetapi, wanita dan seorang ibu itu sangatlah istimewa. Kenapa?
Karna seorang ibu bisa melakukan peran ganda. Ia bisa menggantikan peran seorang ayah, namun sangat jarang seorang ayah bisa menggantikan peran seorang ibu.
Bagiku seorang ibu adalah wanita yang tahan banting dan tidak cengeng dengan segala keadaan.
Harus diakui memang yang namanya wanita itu cenderung manja, apalagi jika wanita itu berstatus anak bungsu. Namun jiwa manja tidak serta merta membuat mereka tidak berbuat apa-apa untuk orang-orang yang dicintainya.