Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Maroko Sudah Juara Tanpa Harus Menjuarai Piala Dunia

12 Desember 2022   18:54 Diperbarui: 12 Desember 2022   19:25 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Para pemain Maroko/AFP photo

Maroko adalah tim penuh kejutan selama pergelaran piala dunia 2022 yang berlangsung di Qatar. Hakimi cs tampil cukup baik dari semenjak fase grup sampai dengan lolos ke babak semifinal.

Sejujurnya Maroko sudah juara meskipun nantinya tidak menjuarai piala dunia, berikut alasannya.

1. Menjadi Wakil Afrika terbaik di Piala Dunia

Inilah alasan pertama, Singa atlas sudah mencetak prestasi menjadi tim satu-satunya dari benua Afrika yang bisa lolos ke babak semi final piala dunia.

Sedangkan wakil benua hitam lainnya prestasi terbaiknya hanya mencapai babak perempat final saja, seperti yang pernah ditorehkan Ghana, Kamerun dan Senegal.

2. Belum Kebobolan

Maroko juga belum pernah kebobolan selama berlaga dipiala dunia. Bukankah Maroko sudah pernah kebobolan saat menghadapi Kanada? Ia benar namun kebobolan itu terjadi karna gol bunuh diri alias dicetak oleh pemainnya sendiri bukan yang dicetak oleh lawan.

Itu artinya belum ada tim yang murni bisa membobol gawang dari Yasaine Bounou. Penjaga gawang yang lahir di Kanada tersebut tampil cukup apik dibawah mistar gawang Maroko.

Melawan Prancis pertahanan Maroko akan benar-benar diuji tapi kalaupun gawang Maroko pada akhirnya bobol. Apa yang ditorehkan selama ini sudah cukup layak untuk mendapatkan apresiasi

3. Membungkam Kritikan dengan Jawaban di Lapangan

Tentunya kita masih ingat dengan apa yang dikatakan oleh salah satu media Spanyol kepada Maroko. Yakni Tim PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Hal ini disebabkan dalam skuad singa atlas banyak diisi oleh pemain keturunan. Setidaknya ada 14 pemain keturunan, termasuk didalamnya Yassine Bounou, Achraf Hakimi dan Hakim Ziyech

Namun ejekan tersebut malah dijadikan semangat lebih bagi singa atlas untuk memberikan penampilan yang terbaik.

Siapa sangka, Spanyol yang lebih diunggulkan saat perjumpaan di babak 16 besar pada akhirnya berhasil mereka pulangkan.

Dengam apa yang terjadi dilapangan dan pencapaian baru yang mereka dapatkan seolah sudah cukup menjadi alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa timnas Maroko sudah layak disebut sebagai juara walaupun nantinya tidak mampu untuk merengkuh gelar juara.

Lahirnya juara baru bisa saja tercapai apabila Maroko bisa konsisten bermain apik dan rapi di lapangan. Bukankah bola itu bundar? 

Walaupun pada akhirnya tetap tanpa gelar juara, Maroko sudah mendapatkan segalanya

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun