Diabetes adalah salah satu penyakit terkenal. Dan tentunya semua orang Indonesia tau akan penyakit yang satu ini. Hmm yang terkenal belum tentu baik ya teman-teman. Akan tetapi dengan mengenal sesuatu yang tidak baik itu dapat membuat kita jadi tau dan mencoba mencegahnya agar hal itu tidak menimpa diri kita.
Nah pada bahasan kali ini penulis akan coba membahas sedikit mengenai penyakit ini, anggap aja sekalian flashback ke masa SMK dulu yang sempat mencicipi jurusan Farmasi. Bahkan dulu Diabetes itu termasuk materi presentasi dari penulis sendiri. So langsung kita bahas aja ya
Diabetes adalah kondisi dimana tingginya kadar gula di dalam darah yang  melebihi batas normal, dimana jika seseorang terjangkit diabetes itu menandakan adanya gangguan pada hormon insulin yang diproduksi oleh  pankreas. Gejala utamanya meliputi kondisi sering merasa haus (Polidipsi), sering Buang Air Kecil terlebih lagi pada malam hari (Poliuri), sering merasa lapar (Polifagi), terasa lebih lemas, dan sering mengalami penyembuhan yang lama pada luka.
Kadar gula darah yang meningkat membuat kelebihan gula  tersebut dikeluarkan melalui  air kencing (urine) dan dalam hal ini akan membuat urine mengandung gula dan terasa manis. Akan tetapi, urin yang terasa manis belum bisa langsung dipastikan bahwa seseorang itu mengalami diabetes, karena bisa jadi kadar gula darahnya memang lumayan tinggi namun belum melewati batas maksimal yang dapat dikatakan seseorang menderita diabetes.
Lalu berapa kadar gula darah yang masih dikatakan normal? Yakni tidak lebih dari 200 mg/DL
Maka dari itu, untuk  dapat memastikan akan hal tersebut sebaiknya anda  rutin memeriksa kadar gula darah anda di fasilitas kesehatan terdekat minimal 1-2 bulan sekali, terlebih jika anda memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes serta mengalami beberapa gejala yang mengarah kepada penyakit
diabetes.
Ada berbagai macam faktor risiko yang harus anda ketahui terkait penyebab diabetes, diantatanya adalah pola hidup yang tidak sehat dan menu makan yang salah.
Yang paling sering kita dengar adalah minum makan manis itu dapat menyebakan diabetes. Apakah hal itu sepenuhnya benar. Bisa dikatakan ada benarnya.
Selain asupan makanan/minuman yang kaya akan kandungan gula (manis) dan juga junk food, terdapat beberapa jenis makanan lain yang bisa menjadi penyebab diabetes sehingga perlu Anda batasi konsumsinya. Apa saja makanan tersebut? Mari langsung kita bahas  aja
Berbicara tentang diabetes, itu terjadi ketika tubuh kesulitan dalam menggunakan insulin atau tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Hal inilah yang kemudian akan menyebabkan kadar gula (glukosa) darah menjadi tinggi.
Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang diketahui dapat membuat kadar gula darah naik sehingga dapat mengganggu kinerja dari insulin, dan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
1. Makanan yang mengandung karbohidrat tinggi
Dalam hal ini makanan seperti nasi putih, pasta, roti dan kentang goreng adalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan rendah akan kandunngan serat.Â
Jenis makanan ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dikarenakan karbohidrat yang tinggi pada makanan akan diolah menjadi gula darah (glukosa).
Untuk mengurangi risiko Anda terkena diabetes, sebaiknya anda membatasi porsi asupan tersebut. Sebagai penggantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan lain yang mengandung karbohidrat kompleks, yakni oatmeal, kacang-kacangan, ubi rebus, roti gandum tanpa gula, buah dan juga sayur-sayuran, serta biji-bijian utuh, seperti nasi coklat atau nasi merah.
2. makanan dengan kandungan Lemak Jenuh dan Lemak trans yang tinggi
Makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh memang tidak akan secara langsung membuat gula darah anda melonjak, akan tetapi keduanya diketahui bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah serta menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes.
Jenis lemak diatas terdapat pada beberapa makanan berikut yakni daging merah, daging olahan, mentega, selai kacang, krimer, keju, susu tinggi lemak, makanan cepat saji, kripik kentang, dan kue.
Sebagai pengganti dari makanan-makanan yang kurang sehat tersebut, Anda bisa mengonsumsi ikan, tahu, alpukat, dan kacang-kacangan, seperti kacang almond.
3. Buah kering dan buah kalengan
Buah yang dikeringkan umumnya memiliki kadar gula yang lebih tinggi. Misalnya kismis atau lebih dikenal dengan buah anggur yang dikeringkan. Kismis tesebut mengandung karbohidrat lebih banyak dari pada anggur segar.
Selain buah kering, buah kalengan, buah beku yang dibuat smoothies dan juga jus buah  termasuk edalam asupan makanan dan minuman pemicu diabetes yang harus anda hindari atau minimal dibatasi konsumsinya.
Anda tetap dapat mengonsumsi buah kok, hanya saja anda perlu lebih cermat lagi dalam memilih. Â Cobalah Pilih buah dengan kandungan yang rendah gula, yakni apel, strowberi, pir, jeruk, semangka, dan kiwi.
4. Minuman yang manis
Minuman yang dimaniskan dengan gula termasuk dalam kategori asupan pemicu diabetes yang harus anda hindari. Dalam hal ini termasuk teh manis, minuman cokelat, dan kopi yang dicampur dengan sirup, ataupun karamel.Â
Karena Minuman-minuman tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah anda. Selain itu juga sarat akan kandungan fruktosa yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan obesitas, hingga penyakit perlemakan hati (fatty liver)
Sedangkan minuman yang disarankan untuk dikonsumsi diantaranya adalah air putih dan teh yang tidak terlalu manis ataupun kopi tanpa gula.
Dengan mengetahui berbagai jenis makanan penyebab diabetes ini, saatnya untuk mulai mengurangi atau menghindari konsumsinya guna mencegah penyakit diabetes. Karna selain untuk menghindari diabetes, menjauhi jenis makanan  tersebut juga dapat menjaga stabilnya kadar gula darah anda
Maksimalkan juga upaya pencegahan diabetes dengan rutin berolahraga, tidak merokok, rutin mengecek gula darah serta memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin ke dokter.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI