Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menangkal Invetasi Bodong dengan Memahami Financial Literacy

26 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 26 Juli 2022   05:31 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi:Idx Channel

Hai sobat kompasianer apa kabar semuanya? Semoga tetap semangat ya dan dimudahkan dalam setiap aktivitasnya. pada artikel kali ini penulis akan kembali melanjutkan topik seputar investasi yaitu membahas tentang "Menangkal Investasi Bodong dengan Memahami Financial Literacy "

Investasi bodong adalah salah satu problematika yang terjadi yang dapat merugikan masyarakat luas bahkan tak disangka banyak pula masyarakat yang tertipu olehnya. 

Dilansir dari Satgas Waspada Investasi (SWI) Mencatat kerugian masyarakat akibat investasi bodong sejak tahun 2011-2021 mencapai 112,7T. Tentunya ini Sebuah angka yang cukup fantastis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Dan kebanyakan mereka yang tertipu oleh investasi bodong dikarenakan didalam berinvestasi mereka hanya sebatas ikut-ikutan (FOMO) dan tidak paham akan literasi keuangan (Financial Literacy)

Penulis sendiri cukup prihatin dengan hal tersebut, maka dari itu penulis ingin sedikit memberikan pencerahan terkait investasi bodong. Kenapa bisa disebut investasi bodong dan apa saja ciri-cirinya?

Sumber ilustrasi:Idx Channel
Sumber ilustrasi:Idx Channel

Ciri-ciri Utama Investasi Bodong
Ada 3 ciri utama dari investasi bodong,yaitu:

1. Legalitas palsu
Umumnya oknum yang menyuarakan tentang investasi bodong itu membuat legalitas palsu untuk meyakinkan masyarakat bahwa itu adalah investasi yang benar. Lalu gimana caranya kita tau kalau itu palsu?

Mudah saja teman-teman kita tinggal cek saja keabsahannya yaitu dengan cara memastikan apakah investasi yang diserukan tersebut memiliki izin OJK. 

Jika tidak jangan coba-coba ikut berinvestasi dengan produk investasi yang ditawarkan tersebut, apalagi jika tawaran itu datang dari grup-grup telegram yang memasukkan anda kedalam grup tanpa izin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun