Mohon tunggu...
Raudah
Raudah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka membaca

Baca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wawancara mengenai pemanfaatan lahan basah yang bisa dijadikan nilai ekonomis bagi masyarakat di kecamatan tabunganen

9 Oktober 2024   05:52 Diperbarui: 9 Oktober 2024   20:54 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu Saudah: “nyata ja jarang, Acil itu datang terus menukar pisang kita jadi tinggal dijual perbiji aja.”

Raudah: “inggih pangg lah mana banyak duit kita dapat, Amun kita jual yang biji langsung “

Ibu Saudah:” iya doong 1 pohon pisang kita menghasilkan sekitar 70 ribu rupiah. Apa lagi sampai 5 pohon pisang , ihhh untung loh mana perawatan menanam pisang nih ga ribet makanya mama sama Abah suka berkebun pisang aja.”

Raudah:” dari Ulun lahir Pian sudah berkebun pisang Lo ma?”

Ibu Saudah: “Yapp betul awal bikin rumah kita mulai berkebun.”

Ibu Saudah: “oh yaa masih ada lagi loh yang bisa dijual selain buah nya “

Raudah: “apa tuhhhh”

Ibu Saudah: “daun pisang”

Raudah: “”ohhh Acil penjual lontong Lo mahh yang sering beli daun pisang tu”

Ibu Saudah: “yaa Sidin sering beli daun pisang kekita untuk bungkus nasi untuk dijual jadi lontong “

Raudah: “inggih ingat ai Ulun Sidin rajin nungkarnya”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun