Mohon tunggu...
Ratu Nandi
Ratu Nandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Tersirat dari Peringatan Hari Kartini dan Isra Miraj

21 April 2018   23:49 Diperbarui: 22 April 2018   01:04 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Foto: Pribadi (Kepala Sekolah beserta Panitia Peringatan Hari Kartini dan Isra Mi'raj)

Hari ini, 21 April 2018. Sekolah kami mengadakan kegiatan peringatan hari Kartini sekaligus memperingati Isra Mi'raj Nabi besar Muhammad Shalallahu allaihi wassalam. Walaupun Isra Mi'raj sudah terlewati namun kami baru memperingatinya. Kegiatan dilakukan dengan sederhana, yaitu dengan lomba-lomba. Lomba-lomba itu terbagi menjadi dua cabang. Satu cabang sebagai peringatan hari Kartini dan satu lagi sebagai peringatan Isra Mi'raj.

Cabang peringatan hari Kartini meliputi lomba busana adat, Puisi bertema Kartini, Menulis cerpen tentang perjuangan perempuan. Cabang lomba untuk memperingati Isra Mi'raj yaitu lomba azan, kaligrafi, sholawat. Peserta lomba mulai dari kelas 1- 5. Mengapa kelas 6 tidak dilibatkan?... Karena kelas 6 fokus untuk kegiatan ujian praktek maupun ujian tulis. Panitia lomba adalah guru-guru di SDN Kaliabang Tengah VIII.

Dokumen : foto pribadi (Juri lomba sholawat dan membaca puisi)
Dokumen : foto pribadi (Juri lomba sholawat dan membaca puisi)
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib. Anak-anak peserta lomba mempersiapkan diri dari beberapa hari sebelumnya. Tentu saja tak luput dari pantauan dan bimbingan guru kelasnya masing-masing serta campur tangan orang tua murid. Anak-anak begitu antusias mengikuti berbagai lomba. Apalagi mereka mewakili kelasnya masing-masing. Barang tentu mereka yang lomba sudah melalui penyeleksian oleh guru kelas masing-masing.

Piala disediakan bagi mereka yang menang dalam perlombaan tersebut. Piala yang disediakan untuk yang mendapat juara satu sampai tiga.

Selain sebagai peringatan hari Kartini dan Isro Mi'raj, kegiatan ini juga sekaligus menyaring potensi/bakat-bakat terpendam yang dimiliki anak-anak. Sehingga anak-anak memiliki motivasi untuk kedepannya mengembangkan bakat yang dimilikinya.

Seperti lomba menulis cerpen, ternyata peserta mampu menuliskan ide-idenya dalam waktu tertentu. Tentunya mereka sudah berlatih sebelumnya. Tidak mudah untuk menuangkan ide dalam bentuk cerpen apalagi yang menulis adalah anak-anak. Walaupun cerpen mereka masih sederhana namun beberapa dari perserta mulai terlihat kemampuannya dalam menulis cerpen. Tinggal memupuk dan membimbing mereka agar dapat menulis cerpen dengan lebih baik lagi.

Dokumen: foto pribadi (anak-anak lomba menulis cerpen)
Dokumen: foto pribadi (anak-anak lomba menulis cerpen)
Peserta membaca puisi lebih banyak diminati oleh anak-anak perempuan. Walaupun masih gemetaran membacakan puisinya namun tidak mengurangi semangat mereka.

Tidak mudah membaca puisi di depan penonton yang cukup banyak memadati lapangan basket sekolah kami. Apalagi ini dilombakan. Pasti perasaan grogi menyelimuti peserta. Butuh keberanian lebih untuk tampil sendirian dilihat banyak orang. Disinilah tujuan utama kami memupuk rasa percaya diri dan menumbuhkan keberanian.

Dokumen: foto pribadi (peserta membaca puisi)
Dokumen: foto pribadi (peserta membaca puisi)
Peserta lomba busana adat banyak diminati oleh anak-anak kelas 1-3, tetapi kurang diminati oleh anak-anak kelas 4-5. Dengan dandanan berbagai daerah, penampilan yang imut-imut dan menggemaskan. Peserta tampil melenggang di atas karpet yang sudah disediakan. Riuh tepuk tangan penonton melihat anak-anak yang mungil berjalan bagaikan peragawati.

Umumnya mereka didampingi oleh orang tua masing-masing. Sehingga lapangan basket kami penuh penonton bukan hanya murid-murid, tetapi tak ketinggalan orang tua yang penasaran ingin melihat anaknya lomba. Bahkan dengan sengaja orang tua merekam saat anaknya berjalan di atas karpet.

Tujuan dari diadakannya lomba busana adat adalah memperkenalkan kepada anak-anak tentang berbagai macam jenis pakaian adat yang ada di Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan pelajaran PKN dan IPS di sekolah. Dengan harapan anak-anak tidak hanya tau dari foto atau gambar saja tentang berbagai jenis pakaian adat di Indonesia. Tetapi secara nyata akan membuat anak lebih mengingat jenis-jenis pakaian adat dan asal daerahnya.

Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Lomba azan dikhususkan untuk anak-anak laki-laki, selain mereka menunjukkan kemampuan suara merdunya saat azan. Peserta dituntut keberanian, kefasihan dalam melafalkan azan, juga menyiapkan generasi yang mampu memimpin umat Islam. Dengan seruan azan berkumandang maka tibalah waktunya sholat.

Hal ini yang diharapkan guru-guru agar dapat menumbuhkan rasa keimanan yang kuat. Tatkala mendengar suara adzan berkumandang agar menyegerakan sholat. Selain itu diharapkan anak-anak mampu mengajak kedalam hal kebaikan dimasa yang akan datang.

Dokumen: foto pribadi (peserta lomba azan)
Dokumen: foto pribadi (peserta lomba azan)
Dalam lomba kaligrafi, dapat menyalurkan bakat anak-anak dalam seni lukis. Seni melukis kaligrafi harus memiliki kemampuan khusus yaitu mampu membaca bahkan menghafal ayat-ayat Al-Quran atau paling tidak tau cara penulisannya. Tidak mudah melakukan kaligrafi. Perlu konsentrasi dan ketelitian. Karena penulisan ayat-ayat Al-Quan tidak boleh salah sedikitpun, kesalahan sedikit saja dapat merubah makna atau arti tulisan tersebut.

Selain melukis kaligrafi, peserta juga harus mampu memadukan warna yang sesuai dan indah dipandang mata untuk menghiasi lukisan kaligrafi tersebut. disini anak-anak diharapkan dapat menyalurkan bakatnya sesuai kemapuan yang dimiliki. Juga diharapkan mampu menyelaraskan tingkahlakunya kedalam sesuatu hal yang positif dan bermakna.

Dokumen : foto pribadi (peserta kaligrafi)
Dokumen : foto pribadi (peserta kaligrafi)
Lomba sholawatan diikuti oleh kurang lebih enam sampai sepuluh orang dalam satu kelompok, mereka mengumandangkan sholawatan dengan suara yang indah dan merdu tentu saja harus kompak juga dengan kelompoknya sehingga terdengar seirama. Perlu latihan yang lebih intensif untuk menyatukan rasa dan gerak.

Dengan mengikuti lomba sholawatan diharapkan anak-anak dapat bekerja sama dengan teman-temannya. Mampu selalu mejaga kekompakan masing-masing kelompoknya ataupun dengan teman-teman lainnya. Mampu melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan porsinya. Karena saat bersholawat ada kalanya mereka melakukannya secara bergantian atau dengan teknik suara satu dan suara dua.

Dokumen: foto pribadi (peserta sholawatan)
Dokumen: foto pribadi (peserta sholawatan)
Banyak makna yang tersirat dari kegiatan peringatan hari Kartini dan Isra Mi'raj tersebut. bukan hanya bertujuan untuk yuporia semata namun dibelakang semua kemeriahan tersebut terdapat pendidikan karakter yang diharapkan oleh guru-guru dan sekolah tertanam dalam hati dan jiwa anak-anak didik. Juga menumbuhkan rasa patriotisme, konsekuensi, dan sportivitas pada anak-anak atas apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan.

Guru-guru juga berharap generasi yang akan datang dapat mewarisi semangat dan pengorbanan R.A. Kartini serta mampu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepada umatnya melalui Nabi Muhammad SAW, dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun