Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Dokumen: foto pribadi (peserta busana adat)
Lomba azan dikhususkan untuk anak-anak laki-laki, selain mereka menunjukkan kemampuan suara merdunya saat azan. Peserta dituntut keberanian, kefasihan dalam melafalkan azan, juga menyiapkan generasi yang mampu memimpin umat Islam. Dengan seruan azan berkumandang maka tibalah waktunya sholat.
Hal ini yang diharapkan guru-guru agar dapat menumbuhkan rasa keimanan yang kuat. Tatkala mendengar suara adzan berkumandang agar menyegerakan sholat. Selain itu diharapkan anak-anak mampu mengajak kedalam hal kebaikan dimasa yang akan datang.
Dokumen: foto pribadi (peserta lomba azan)
Dalam lomba kaligrafi, dapat menyalurkan bakat anak-anak dalam seni lukis. Seni melukis kaligrafi harus memiliki kemampuan khusus yaitu mampu membaca bahkan menghafal ayat-ayat Al-Quran atau paling tidak tau cara penulisannya. Tidak mudah melakukan kaligrafi. Perlu konsentrasi dan ketelitian. Karena penulisan ayat-ayat Al-Quan tidak boleh salah sedikitpun, kesalahan sedikit saja dapat merubah makna atau arti tulisan tersebut.
Selain melukis kaligrafi, peserta juga harus mampu memadukan warna yang sesuai dan indah dipandang mata untuk menghiasi lukisan kaligrafi tersebut. disini anak-anak diharapkan dapat menyalurkan bakatnya sesuai kemapuan yang dimiliki. Juga diharapkan mampu menyelaraskan tingkahlakunya kedalam sesuatu hal yang positif dan bermakna.
Dokumen : foto pribadi (peserta kaligrafi)
Lomba sholawatan diikuti oleh kurang lebih enam sampai sepuluh orang dalam satu kelompok, mereka mengumandangkan sholawatan dengan suara yang indah dan merdu tentu saja harus kompak juga dengan kelompoknya sehingga terdengar seirama. Perlu latihan yang lebih intensif untuk menyatukan rasa dan gerak.
Dengan mengikuti lomba sholawatan diharapkan anak-anak dapat bekerja sama dengan teman-temannya. Mampu selalu mejaga kekompakan masing-masing kelompoknya ataupun dengan teman-teman lainnya. Mampu melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan porsinya. Karena saat bersholawat ada kalanya mereka melakukannya secara bergantian atau dengan teknik suara satu dan suara dua.
Dokumen: foto pribadi (peserta sholawatan)
Banyak makna yang tersirat dari kegiatan peringatan hari Kartini dan Isra Mi'raj tersebut. bukan hanya bertujuan untuk yuporia semata namun dibelakang semua kemeriahan tersebut terdapat
pendidikan karakter yang diharapkan oleh guru-guru dan sekolah tertanam dalam hati dan jiwa anak-anak didik. Juga menumbuhkan rasa patriotisme, konsekuensi, dan sportivitas pada anak-anak atas apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan.
Guru-guru juga berharap generasi yang akan datang dapat mewarisi semangat dan pengorbanan R.A. Kartini serta mampu melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepada umatnya melalui Nabi Muhammad SAW, dalam kehidupan sehari-hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Humaniora Selengkapnya