Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biaya Kuliah Melangit: Pinjol Solusi atau Perangkap

1 Februari 2024   05:26 Diperbarui: 1 Februari 2024   05:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: voa Islam.com

Ketika kita membicarakan tentang pendidikan, apa yang terlintas di pikiran Anda? Sebuah gedung megah dengan perpustakaan yang luas, atau mungkin seorang profesor bijak yang berbicara tentang teori relativitas? Ah, sungguh sebuah gambaran yang indah dan penuh inspirasi.

Tapi, tunggu dulu! Jangan terlena. Sebelum Anda melangkah lebih jauh, ada hal penting yang perlu diingat: biaya pendidikan yang melangit. Ya, di era modern ini, pendidikan bukan hanya tentang mencari ilmu, tapi juga tentang berburu harta untuk membayarnya.

Di mana-mana, perguruan tinggi seperti berlomba-lomba menaikkan tarif. Oh, mereka punya segudang alasan yang terdengar logis: peningkatan kualitas, pengembangan fasilitas, hingga penggajian tenaga ahli. 

Tapi, apa daya, bagi sebagian besar mahasiswa, alasan-alasan itu terdengar seperti nyanyian sirene yang memikat sekaligus mematikan. Biaya yang tinggi ini seperti ombak besar yang menghantam kapal kecil harapan mereka untuk berlayar di lautan ilmu pengetahuan.

Lalu, apa solusinya?  lembaga pendidikan sering kali menghadirkan solusi yang terkesan seperti malaikat penyelamat: pinjaman online atau yang akrab disebut 'pinjol'. 

Ah, pinjol, entitas ajaib yang tiba-tiba menjadi penyelamat bagi para mahasiswa yang terjebak dalam lingkaran setan biaya pendidikan.

Dengan proses yang cepat dan mudah, pinjol seperti obat penenang bagi mereka yang cemas akan biaya kuliah. Tapi, seperti obat penenang, efeknya hanya sementara dan bisa menimbulkan ketergantungan yang membahayakan.

Ironisnya, banyak lembaga pendidikan yang seperti berkolaborasi dengan perusahaan pinjol. Mereka mendorong mahasiswa untuk menggunakan layanan pinjol, menjanjikan kemudahan dan kenyamanan. 

Tapi, tahukah mereka bahwa kemudahan itu datang dengan harga yang sangat mahal? Bunga yang tinggi, tekanan untuk pembayaran, dan bahkan ancaman jika terjadi keterlambatan pembayaran. Ini bukan lagi tentang pendidikan, ini adalah tentang komersialisasi yang kejam.

Di satu sisi, kita semua tahu bahwa pendidikan adalah hak setiap individu. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus terbebani oleh biaya yang tidak masuk akal. 

Tapi, di sisi lain, realitas yang ada sangat jauh dari ideal. Pendidikan yang seharusnya menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah, kini malah menjadi jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun