Ketika kita membicarakan tentang pendidikan, apa yang terlintas di pikiran Anda? Sebuah gedung megah dengan perpustakaan yang luas, atau mungkin seorang profesor bijak yang berbicara tentang teori relativitas? Ah, sungguh sebuah gambaran yang indah dan penuh inspirasi.
Tapi, tunggu dulu! Jangan terlena. Sebelum Anda melangkah lebih jauh, ada hal penting yang perlu diingat: biaya pendidikan yang melangit. Ya, di era modern ini, pendidikan bukan hanya tentang mencari ilmu, tapi juga tentang berburu harta untuk membayarnya.
Di mana-mana, perguruan tinggi seperti berlomba-lomba menaikkan tarif. Oh, mereka punya segudang alasan yang terdengar logis: peningkatan kualitas, pengembangan fasilitas, hingga penggajian tenaga ahli.Â
Tapi, apa daya, bagi sebagian besar mahasiswa, alasan-alasan itu terdengar seperti nyanyian sirene yang memikat sekaligus mematikan. Biaya yang tinggi ini seperti ombak besar yang menghantam kapal kecil harapan mereka untuk berlayar di lautan ilmu pengetahuan.
Lalu, apa solusinya? Â lembaga pendidikan sering kali menghadirkan solusi yang terkesan seperti malaikat penyelamat: pinjaman online atau yang akrab disebut 'pinjol'.Â
Ah, pinjol, entitas ajaib yang tiba-tiba menjadi penyelamat bagi para mahasiswa yang terjebak dalam lingkaran setan biaya pendidikan.
Dengan proses yang cepat dan mudah, pinjol seperti obat penenang bagi mereka yang cemas akan biaya kuliah. Tapi, seperti obat penenang, efeknya hanya sementara dan bisa menimbulkan ketergantungan yang membahayakan.
Ironisnya, banyak lembaga pendidikan yang seperti berkolaborasi dengan perusahaan pinjol. Mereka mendorong mahasiswa untuk menggunakan layanan pinjol, menjanjikan kemudahan dan kenyamanan.Â
Tapi, tahukah mereka bahwa kemudahan itu datang dengan harga yang sangat mahal? Bunga yang tinggi, tekanan untuk pembayaran, dan bahkan ancaman jika terjadi keterlambatan pembayaran. Ini bukan lagi tentang pendidikan, ini adalah tentang komersialisasi yang kejam.
Di satu sisi, kita semua tahu bahwa pendidikan adalah hak setiap individu. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus terbebani oleh biaya yang tidak masuk akal.Â