Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karyawati Bank Bunuh Diri! Segera Cek Kejiwaan Anda

8 Januari 2018   21:28 Diperbarui: 9 Januari 2018   13:56 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber ; Fotolia.com

Dikutip dari detik.com  hari ini memberitakan salah satu pegawai dari Bank BUMN  Meritha Vridhawati (26) tewas setelah meloncat dari lantai 10 Apartemen Cosmo Park, Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wanita yang bekerja di sebuah bank itu diduga stres karena punya masalah pekerjaan.

"Suami korban menjelaskan bahwa akhir-akhir ini korban sering mengeluhkan situasi pekerjaannya di bank Setelah ditelesuri lagi ternyata "Hanya hubungan antar-pegawai saja. Korban tidak kuat dengan situasi pekerjaannya sehingga menyatakan akan resign,

Dari peristiwa tersebut kita bisa berkaca dan sayangnya tidak banyak orang yang menyadari pentingnya memberikan perhatian terhadap kesehatan jiwa. Mungkin untuk mengetahui seberapa sehat jiwa anda dan disarankan untuk ke psikolog. Hampir semua pasti akan bertanya keheranan  seraya bertanya. Apa pentingnya?"

 Dari kasus tersebut hendaknya kita berkaca bahwa saatnya kita harus memberikan perhatian Mungkin Anda kembali bertanya, Mengapa saya harus peduli dengan kesehatan jiwa?" "Nyatanya saya baik-baik saja. Saya seorang profesional yang produktif bla bla.. "Dan yang pasti saya masih waras. "Banyak orang beranggapan bahwa orang yang sehat.

Seseorang dianggap tidak gila jika anda belum pernah kedapatan berjalan tanpa mengenakan sehelai benang pun di tubuh Anda di tempat  Atau membiarkan rambut Anda panjang dan gimbal. Serta berbicara sendiri di tempat keramaian, maka secara otomatis jiwa Anda sehat.

Namun di sinilah letak kekeliruannya. Sesungguhnya gangguan jiwa tidak terbatas pada psikotik atau apa yang biasa disebut sebagai kegilaan Banyak macam gangguan  ringan yang jika tidak disadari dan segera diterapi malah menimbulkan masalah.

Dampaknya bisa menghambat aktivitas, menciptakan gangguan sosial bahkan hingga mengancam nyawa si penderita. Kebanyakan gangguan jiwa tersebut tidak terdeteksi Alhasil kita bisa mendadak dikejutkan dengan kabar seorang pengusaha sukses yang tiba-tiba terkapar mati karena  bunuh diri, hanya karena persoalan  di kantor  menumpuk.

Atau ibu rumah tangga yang selama ini kelihatannya "baik baik" saja tiba-tiba tega membunuh sendiri  Yang ingin saya tegaskan adalah orang yang mengalami gangguan jara tidak selalu berarti orang gila.

 Banyak orang yang hidup secara normal. Bahkan memiliki karier yang cukup baik. Mereka bisa seorang pengusaha sukses, dosen, musisi andal, dan sebagaima. Bahkan beberapa dari mereka merupakan orang-orang yang mengesankan.

 Seperti halnya kohn Nash seorang  pakar matematika penerima Nobel di bidang ekonomi, yang ternyata pernah menderita gangguan Schizophrenia Namun apa yang mereka rasakan sering kali berbeda dengan apa yang terlihat.

Orang yang mengalami depresi atau stres berat sering  jika kehidupan mereka penuh dengan ketidakhahagiaan. Dipenuhi rasa takut, Atau bagi mereka penderita paranoid, pikiran mereka. dipenuhi pandangan-pandangan yang negatif terhadap orang-orang di sekitarnya. 

Atau mereka punya kebencian terselubung kepada anggota keluarga, masyarakat, dan Adanya gangguan jiwa dalam diri seseorang bisa juga ditunjukkan dari kebiasaan melakukan hal yang bisa rugikan orang lain, di mana ia sering kali dari bahwa tingkah lakunya menyimpang. 

Seperti halnya seorang wanita yang suka mengutil barang-barang yang dipajang di supermarket. Adakalanya mereka yang menderita kleptomania bukanlah orang yang berkekurangan.

Hanya saja mereka sangat menikmati ketika bisa mengambil barang yang bukan miliknya. Tentu hal ini adalah bentuk kelainan. Namun dengan bukan berarti mudah mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan jiwa atau tidak.

Atau bisa dengan segera mengatakan seseorang menderita gangguan jiwa hanya dengan melihat suatu perubahan atau penyimpangan tingkah lakunya. Bisa jadi orang yang jarang bicara adalah karena memang sifatnya yang melankol dan bukan karena gangguan jiwa. Namun di sisi lain sifat pendiam dan tertutup bisa jadi merupakan indikasi adanya gangguan kejiwaan.

Oleh karenanya sangat  penting bagi Anda untuk menyadari bahwa yang sehat lebih baik dari jiwa yang terganggu. Anda harus terus menjaganya agar tetap bugar layaknya jasmani Anda lika tubuh perlu dirawat demikian jugajiwa. Penyakit bisa menyerang kapan saja, apakah dari makanan dari udara atau lingkungan yang kurang bersih.

Demikian juga jiwa bisa terganggu karena tekanan hidup atau peristiwa yang sangat traumatis yang kita alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun