Mohon tunggu...
Ratu Fadila
Ratu Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikaai

haii oll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Mengenal Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Lebih Dalam!

14 Oktober 2024   22:22 Diperbarui: 14 Oktober 2024   22:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa sih ilmu filsafat itu? yuk kita bahas lebih lanjut.

Filsafat adalah disiplin ilmu yang mempelajari pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kehidupan, eksistensi, pengetahuan, moralitas, akal budi, dan realitas. Kata "filsafat" berasal dari bahasa Yunani "philosophia" yang berarti "cinta akan kebijaksanaan." Filsafat berupaya memahami prinsip-prinsip dasar yang mengatur alam semesta dan kehidupan manusia serta bagaimana manusia seharusnya hidup. Di dalam filsafat terbagi menjadi tiga yaitu, ontologi, epistemologi dan, aksiologi. Mari kita bahas satu persatu secara singkat.

*Ontologi

Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang hakikat realitas atau keberadaan. Kata "ontologi" berasal dari Bahasa Yunani, yaitu "ontos" yang berarti "keberadaan" atau "ada" dan "logia" yang berarti "ilmu" atau "kajian". Ontologi berusaha memahami apa yang sebenarnya ada di dunia ini, bagaimana keberadaan itu dapat didefinisikan dan bagaimana berbagai jenis entitas yang ada saling berhubungan.

Ontologi filosofis mencakup berbagai pandangan yang berbeda. Seperti materialisme yang menyatakan bahwa hanya materi fisik atau idealism yang berpendapat bahwa sepenuhnya mental/bergantung pada kesadaran. Ia mencari jawaban atas pertanyaan dasar seperti "Apakah yang ada?" atau "Bagaimana realitas itu?

Aspek utama dari ontologi ilmu komunikasi :

* Realitas objektif : Dalam pandangan objektif, realitas komunikasi dianggap independent dari individu

* Realitas subjektif : Sebaliknya, pandangan subjektif menyatakan bahwa realitas komunikasi dibentuk oleh pengalaman pribadi dan presepsi individu.

Entitas yang berkomunikasi mencakup individu, pesan, media, dan konteks. Dengan demikian, ontologi merupakan cabang filsafat yang sangat mendasar karena ia bertugas mengkaji pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang apa yang ada dan bagaimana sesuatu ada dalam alam semesta.

*Epistemologi

Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang pengetahuan khususnya sumber, sifat, batasan, dan validitas pengetahuan. Kata "epistemologi" berasal dari Bahasa Yunani, yaitu "episteme" yang berarti "pengetahuan" dan "logos" yang berarti "studi" atau "teori". Epistemologi mencoba menjawab pertanyaan pertanyaan seperti : "apa itu pengetahuan?" atau "bagaimana kalo mengetahui sesuatu?". Beberapa tema utama dalam epistemologi meliputi :

*Justifikasi : "Bagaimana kita membenarkan klaim pengetahuan?"

*Sumber Pengetahuan : "Darimana kita mendapatkan pengetahuan?"

*Skeptisisme : Meragukan atau mempertanyakan apakah kita benar benar bisa mengikuti sesuatu secara pasti.

Epistemologi menurut filsuf

* Rene Descartes

Pengetahuan sejati hanya dapat diperoleh melalui akal. Descartes menegaskan bahwa keraguan metodologis diperlukan untuk menemukan kepastian. Terkenal dengan frase "cogito, ergo sum" (aku berpikir, maka aku ada), yang menandai kepastian eksistensi yang tidak bisa diragukan.

* John Locke

Seorang empiris yang percaya bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi. Pikiran manusia pada saat lahir adalah tabula rasa (lembaran kosong), kemudian diisi pengalaman.

Pengetahuan diperoleh dari dua sumber :

1)Sensasi : Indra eksternal

2)Refleksi : Kesadaran akan proses mental internal

* Immanuel Kant

Menggabungkan elemen dari rasionalisme dan empirisme dalam epistemologinya. Ada dua jenis pengetahuan :

1.A priori : Diperoleh melalui akal tanpa bergantung pada pengalaman.

2.A posteriori : Diperoleh dari pengalaman Indrawi.

* Karl Popper

Menolak konsep verifikasi dalam ilmu pengetahuan dan memperkenalkan falsifikasi sebagai kriteria pengetahuan ilmiah. Menurutnya, pengetahuan tidak pernah bisa dipastikan sepenuhnya.

*Metode Ilmiah

Prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu, sebab ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Metode : Suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis

Metodologi : Suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut.

Metode ilmiah mencoba menggabungkan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif dalam membangun tubuh pengetahuannya. Berpikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada pengetahuan ilmiah dam bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya sesuai dengan teori koherensi, sedangakan berpikir induktif dimulai dari pengamatan/pengalaman untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih umum.

Pengetahuan Ilmiah juga harus memenuhi dua syarat utama, yaitu:

1.Konsisten dengan pengetahuan sebelumnya agar tidak terjadi kontradiksi.

2.Sesuai dengan fakta-fakta empiris, walaupun konsisten tetapi tidak didukung pengujian empiris maka tidak dapat diterima secara ilmiah.

*Aksiologi

Aksiologi dalam filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai, bagaimana nilai-nilai ini berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

Kat aksiologi berasal dari bahasa yunani yaitu, "Axios" yang berarti "berharga" atau "layak" dan "logos" yang berarti " ilmu", " studi", atau "kajian."

Aksiologi menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang "apa yang dianggap berharga atau bernilai" dalam konteks ilmiah dan bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi praktik dan tujuan ilmu pengetahuan.

1)Nilai Moral dan Etika dalam Ilmu Aksiologi juga mengeksplorasi aspek etika dalam ilmu pengetahuan. Ini mencakup bagaimana ilmu pengetahuan digunakan, implikasi etis dari penelitian ilmiah, dan tanggung jawab moral para ilmuwan.

Misalnya, dalam penelitian medis, aksiologi bertanya apakah eksperimen tersebut etis, atau dalam teknologi, apakah penemuan tersebut dapat membawa dampak yang baik atau buruk bagi masyarakat.

2)Nilai Sosial dan Manfaat Praktis Ilmu

Aspek ini berfokus pada nilai yang diberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Ilmu dianggap berharga bila ia memberikan kontribusi nyata pada peningkatan kualitas hidup, kesehatan, teknologi, dan pemahaman kita tentang dunia.

Aksiologi mempertimbangkan sejauh mana ilmu pengetahuan harus diarahkan untuk memberikan manfaat sosial, dan apakah kemajuan ilmu pengetahuan harus diprioritaskan di atas dampak-dampak sosial atau ekologis tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun