Mohon tunggu...
Ratu ElzaMussaffa
Ratu ElzaMussaffa Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - wkwkwk

maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pulau Sebatik Sebagai Ancaman Sengketa Wilayah untuk Keamanan Indonesia

21 Juni 2021   01:27 Diperbarui: 21 Juni 2021   01:36 4627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketiga, jenis pekerjaan yang diberikan ketika sampai di tempat kerja di Malaysia tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan ketika di Indonesia (misalnya; di Indonesia dijanjikan bekerja di Restoran, namun ketika sudah sampai di tempat kerja di Malaysia, pekerja tersebut diminta bekerja "memotong babi", sedangkan ia beragama muslim yang notabene merupakan hal yang terlarang di agama Islam).

Pada bidang ideologi, potensi lunturnya kebanggaan terhadap Indonesia oleh karena masih banyak masalah pemenuhan kebutuhan hidup yang belum terselesaikan. Persoalan di hampir seluruh wilayah perbatasan selama ini tidak jauh dari persoalan ekonomi yang belum terselesaikan. Jika tidak segera dicarikan solusi, maka lambat laun dapat mengikis nasionalisme dan rasa bangga terhadap Indonesia bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan. 

Desakan kebutuhan ekonomi mendorong para pekerja dari Indonesia untuk berbondong-bondong ke Malaysia, karena secara ekonomi bekerja di perkebunan sawit di Malaysia lebih menggiurkan dibandingkan bekerja di perkebunan sawit di Indonesia. Penghasilan pekerja Indonesia di Malaysia (Tawau) dihitung dari banyaknya (tonase) buah kelapa sawit yang diambil setiap harinya. Rata-rata pekerja yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Tawau dapat mengantongi uang 350.000-400.000/hari. Hal ini yang mendorong banyak orang Indonesia berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun