Mohon tunggu...
RATU BAWON INDAHWATI
RATU BAWON INDAHWATI Mohon Tunggu... Guru - PNS

RATU BAWON INDAHWATI Kepala SDN Kaliabang Tengah I Bekasi Utara - Kota Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ceritaku di Manila

25 Januari 2019   07:05 Diperbarui: 25 Januari 2019   07:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah sudah kembali ke tanah air dengan selamat. Terima kasih banyak kepada Kadisdik Kota Bekasi, KBRI Manila, Bu Hj. Siti Aisyah, Bu Hj. Neni Nufus, bunda Hj. Bai Sumiati atas izin dan restunya serta Bapak/Ibu pengawas, Bapak/Ibu kepsek serta teman-teman semuanya atas kebersamaanya. Semoga perjalanan ini membawa kebermanfaatan dan tali silaturahmi kita tetap terjaga. Aamiin ...

Tak terasa 4 hari sejak Minggu dinihari kami ( 20 pendidik Kota Bekasi ) sampai di Manila dengan dijemput oleh Heizy dan petugas penjemput lainnya untuk menuju KBRI Manila. Kami sudah ditunggu oleh ibu atase Kedubes RI, ibu Dr. Lili S, M.Ed. Kami beristirahat sebentar sambil sarapan dan lanjut menuju Taman Rizal. Taman Rizal adalah taman yg berisi sejarah pahlawan Filipina. Pahlawan Filipina tersebut bernama Jose Rizal. 

Kami berkeliling memutari semua lokasi tersebut sambil mengamati sekeliling. Setelah itu kami kembali ke KBRI utk sholat dan makan siang. Selesainya, kami mengunjungi tempat pahlawan tersebut di penjara sebelum akhirnya dieksekusi mati. Kami melihat tapak-tapak kaki Jose Rizal meniti sekitar lokasi pengeksekusian. 

Begitu dekat jarak tapak langkah kaki menggambarkan beliau sedang dalam keadaan kondisi lemah. Di tempat tersebut dipajang patung Jose Rizal di tengah-tengah lapangan. Terlihat begitu gagah dan perkasa. Kami mengamati tempat penjara bawah tanah tersebut. 

Gelap, lembab, dan pengap. Itu yang dirasakan. Begitu asyiknya membuat hati dan badan tak merasa lelah. Hanya ada satu kata "bahagia". Ya bahagia bisa berkunjung ke Manila dan bahagia bisa mengenal negara tersebut lebih dekat.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 waktu setempat, kamipun kembali menuju ke KBRI utk mengambil barang bawaan  dan selanjutnya menuju hotel tempat kami menginap. Hotel tersebut tidak jauh dari tempat KBRI. Kami merasa sangat tersanjung dilayani oleh petugas KBRI. 

Barokalloh ... Semoga Alloh meridhoi dan memberikan kesuksesan yg luar biasa kepada Dubes RI beserta staff yang sudah menjamu kami sedemikian rupa.

Sampai di hotel kami beristirahat untuk persiapan seminar esok pagi, di masing-masing kamar kami diperuntukkan 3 orang. Alhamdulillah ... Kamar yg cukup bagus dan bersih. Jika dilihat, seperti apartemen. Di kamar kami ada 3 tempat tidur, 1 kamar mandi, 1 set meja makan, seperangkat perlengkapan dapur, dan lemari pakaian yang terpisah seperti  kamar. Cukup luas, rapih, dan bersih. Alhamdulillah ...

Setelah salat dan cukup istirahat, untuk mengisi kekosongan waktu, kami pergi ke Venice Grandcanal Mall. Di sana kami hanya melihat-lihat lokasi dan menikmati suasana sore hari. Naik perahu dan jalan-jalan menyusuri pertokoan. Mewah. Itulah kesan yang kami dapatkan. Puas menikmati suasana tersebut kami pulang ke hotel. Di hotel kami ngobrol sambil menggosok pakaian yang akan digunakan selama beberapa hari di sana. Lelah dan kemudian tertidur.

Sebagaimana rutinitas di Indonesia, jam 03.30 alarm berbunyi. Serta merta telinga ini terkaget dan mata terbangun oleh kencangnya suara alarm. Kuambil wudhu dan kulaksanakan kegiatan seperti biasanya. Terkadang juga terlewat saat tubuh ini merasa sangat lelah. Tak mengapa. Yang terpenting sudah berusaha untuk melaksanakannya.

Pukul 08.00 tepat kami dijemput dengan mobil dinas kedutaan lengkap dengan petugas. Heizy dan Vanco. Itu yang selalu teringat. Muda, sopan, dan energik. Tak lelah mendampingi kami dengan penuh kesabaran. Maklumlah, emak-emak ...

Tepat pukul 09.00 kegiatan seminar dimulai.   Dihadiri oleh 100 peserta undangan pendidik dari Filipina, dan 20 peserta undangan pendidik dari Indonesia. Alhamdulillah ... Sekali lagi kami sangat bersyukur atas anugerah ini. Tak pernah terbayangkan.

Aktivitas berjalan dengan baik. Kami menyimak uraian para penyaji dengan hikmat. Diakhiri pertanyaan dari peserta yang belum memahami. Kegiatan pembelajaran di Filipina menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Tagalog dan Bahasa Inggris. Sehingga mayoritas penduduk pandai berbahasa Inggris. 

Namun demikian banyak juga siswa yang masih belum pandai bahasa Inggris karena lebih sering menggunakan bahasa Tagalog dalam kehidupan sehari-harinya. Mengingat sama dalam hal geografis, mereka juga sama dengan pendidik di Indonesia saat melakukan pembelajaran di kelas. Sama-sama menghargai perbedaan suku, budaya, maupun agama. 

Kegiatan seminar berakhir pukul 16.00 dan kembali ke hotel untuk bersih-bersih. Kami disarankan beristirahat untuk persiapan kunjungan ke beberapa sekolah besok pagi.

Seperti biasa pukul 08.00 kami sudah siap di depan hotel menanti kedatangan pendamping dari kedubes sambil berfoto ria mendokumentasikan kegiatan di pagi itu. Pertama menuju ke sekolah Miriam Collage. Luas tanah sekolah sekitar 10 ribu m2, terdiri dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Penataan ruangan cukup menarik dan tertata rapi. 

Berada di ruangan laboratorium yang bersih dilengkapi dengan peralatan laboratorium modern. Setiap 4-5 orang disediakan satu set alat yang terdiri dari mikroskop dan meja multifungsi. Antiknya meja ini dapat dituliskan soal, jawaban dari siswa dapat langsung dilihat di papan tulis dan diberikan jawaban yang benarnya jika jawaban siswa salah. Kemudian berkeliling sekolah dengan berjalan kaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun