Tepat pukul 09.00 kegiatan seminar dimulai. Â Dihadiri oleh 100 peserta undangan pendidik dari Filipina, dan 20 peserta undangan pendidik dari Indonesia. Alhamdulillah ... Sekali lagi kami sangat bersyukur atas anugerah ini. Tak pernah terbayangkan.
Aktivitas berjalan dengan baik. Kami menyimak uraian para penyaji dengan hikmat. Diakhiri pertanyaan dari peserta yang belum memahami. Kegiatan pembelajaran di Filipina menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Tagalog dan Bahasa Inggris. Sehingga mayoritas penduduk pandai berbahasa Inggris.Â
Namun demikian banyak juga siswa yang masih belum pandai bahasa Inggris karena lebih sering menggunakan bahasa Tagalog dalam kehidupan sehari-harinya. Mengingat sama dalam hal geografis, mereka juga sama dengan pendidik di Indonesia saat melakukan pembelajaran di kelas. Sama-sama menghargai perbedaan suku, budaya, maupun agama.Â
Kegiatan seminar berakhir pukul 16.00 dan kembali ke hotel untuk bersih-bersih. Kami disarankan beristirahat untuk persiapan kunjungan ke beberapa sekolah besok pagi.
Seperti biasa pukul 08.00 kami sudah siap di depan hotel menanti kedatangan pendamping dari kedubes sambil berfoto ria mendokumentasikan kegiatan di pagi itu. Pertama menuju ke sekolah Miriam Collage. Luas tanah sekolah sekitar 10 ribu m2, terdiri dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Penataan ruangan cukup menarik dan tertata rapi.Â
Berada di ruangan laboratorium yang bersih dilengkapi dengan peralatan laboratorium modern. Setiap 4-5 orang disediakan satu set alat yang terdiri dari mikroskop dan meja multifungsi. Antiknya meja ini dapat dituliskan soal, jawaban dari siswa dapat langsung dilihat di papan tulis dan diberikan jawaban yang benarnya jika jawaban siswa salah. Kemudian berkeliling sekolah dengan berjalan kaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H