UMKM kuliner memiliki daya tarik yang kuat di tengah perkembangan pasar yang semakin dinamis. Dalam artikel ini, kita akan melihat dua UMKM kuliner yang berbeda, masing-masing dengan pendekatan yang unik untuk memenuhi kebutuhan pasar dan menghadapi tantangan dalam pemasaran produk mereka.
 "Cakes & Cookies Asri"
Alamat: Desa Asri, Malangan, Tulung Klaten
Produk utama dari UMKM ini adalah kue dan cookies yang diracik dengan rasa dan tampilan yang menarik. Menyajikan berbagai jenis kue dengan bahan berkualitas, "Cakes & Cookies Asri" berusaha menghadirkan kenikmatan dalam setiap gigitannya. Kisaran harga untuk produk-produk mereka berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 200.000, membuatnya dapat dijangkau oleh banyak kalangan. Meskipun harga yang ditawarkan terbilang bervariasi, kualitas dan cita rasa tetap menjadi prioritas utama bagi para konsumen.
Lokasi penjualannya berada di Desa Asri, Malangan, Tulung Klaten, sebuah daerah yang tidak hanya dikenal dengan pesona alamnya tetapi juga berkembang dalam hal perekonomian lokal. Meskipun begitu, UMKM ini tak terbatas hanya pada pasar lokal, melainkan juga menawarkan produk secara online dan offline, memberikan akses lebih luas bagi konsumen yang berada di luar daerah. Hal ini membuktikan bahwa "Cakes & Cookies Asri" berusaha untuk memperluas jangkauannya ke masyarakat yang lebih luas, baik di dalam maupun luar wilayah Klaten.
Target pasar utama mereka adalah masyarakat sekitar dan konsumen dari luar daerah yang tertarik dengan produk kuliner khas daerah. Alasan memilih bisnis kuliner ini adalah karena hobby pemiliknya yang senang membuat kue dan cookies. Bagi mereka, kuliner bukan hanya tentang bisnis, melainkan juga soal passion yang mereka miliki.
Namun, meski memiliki produk yang unik dan cita rasa yang enak, tantangan terbesar yang dihadapi oleh UMKM ini adalah pemasaran. Mengingat banyaknya pesaing di pasar kuliner, mereka harus terus berinovasi dan mencari cara efektif agar produk mereka tetap dilirik oleh konsumen. Oleh karena itu, pemasaran online dan offline menjadi kunci dalam menjangkau berbagai segmen pasar.
UMKM 2: "Suk Sukun Khansa"
Alamat: Luar Kota
UMKM "Suk Sukun Khansa" lebih berfokus pada makanan ringan yang praktis dan digemari banyak orang. Produk utama mereka berupa camilan dengan harga sekitar Rp 15.000 per 250 gram, menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang mencari cemilan enak dengan harga terjangkau. Harga yang murah namun tetap menawarkan rasa yang memuaskan adalah salah satu keunggulan dari produk mereka.
"Suk Sukun Khansa" memiliki lokasi penjualan di luar kota, namun produk mereka dapat ditemukan di pasar dan swalayan melalui saluran online dan pasar langsung. Produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mendapatkan camilan berkualitas tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Terutama dengan target pasar yang lebih luas, yakni para pengunjung swalayan yang membutuhkan camilan untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari.
Alasan memilih bisnis kuliner ini, menurut pemiliknya, adalah karena semua orang membutuhkan makanan, dan makanan ringan merupakan pilihan yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi kapan saja. UMKM ini mencoba menjawab kebutuhan pasar akan produk yang praktis dan menggugah selera.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh "Suk Sukun Khansa" adalah musim buah. Bahan utama dalam beberapa camilan mereka adalah buah-buahan tertentu yang tidak selalu tersedia sepanjang tahun. Hal ini mempengaruhi pasokan bahan baku dan tentunya mengganggu kelancaran produksi. Oleh karena itu, mereka harus cerdas dalam mencari alternatif bahan baku ketika buah tertentu tidak dalam musimnya.
Dua UMKM ini, meski berbeda dalam produk dan lokasi, memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan usaha kuliner mereka. Baik itu "Cakes & Cookies Asri" dengan produk manis yang menggoda atau "Suk Sukun Khansa" yang menyajikan camilan praktis, keduanya terus berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dan menghadapi tantangan yang ada. Kunci sukses keduanya terletak pada kreativitas dalam produk dan inovasi dalam pemasaran, serta ketekunan dalam mengatasi tantangan yang datang, seperti masalah pemasaran dan ketergantungan pada bahan baku musiman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H