Mohon tunggu...
ErmaQiz
ErmaQiz Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis Bebas

Cerpen, Puisi dan Quote

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Saat Hati Memilih

6 Juli 2020   10:40 Diperbarui: 6 Juli 2020   11:58 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rania kembali terdiam untuk kesekian kalinya. Pikiran dan hatinya juga kembali membenarkan kalimat Wina. Tidak semua yang ingin kita ubah dari seseorang adalah yang terbaik untuk orang tersebut.

Akhirnya Raniapun mulai berpikir. Dia tidak berhak mengubah semua yang ada dalam diri Gilang, seperti juga Gilang yang tidak pernah memaksanya untuk mengubah dirinya. 

Tapi akan lebih baik bila kita belajar untuk bisa menerima karakter pasangan kita agar bisa mengisi segala kekurangan yang ada dari diri kita, memang tidak mudah dan perlu belajar untuk itu. Dan yang pasti seseorang akan menjadi lebih baik bila dia berubah karena kemauannya sendiri bukan orang lain. 

Dalam hatinya yang terdalam Rania berbisik, "Terima kasih Gilang ternyata jarak sementara yang kau ciptakan, membuatku belajar lebih banyak lagi." TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun