Sebagai bentuk keberhasilan diplomasi multilateral Indonesia dalam keanggotaan G-20, terdapat beberapa capaian Indonesia dalam G-20 yaitu:
1. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil: Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,96% pada tahun 2021.
2. Peran aktif dalam forum G-20: Indonesia telah aktif dalam berbagai forum G-20, seperti dalam G20 Agriculture and Water Ministers Meeting, G20 Labour and Employment Ministers Meeting, dan G20 Energy Transitions Working Group.
3. Kerjasama di bidang infrastruktur: Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam inisiatif G-20 di bidang infrastruktur, seperti Global Infrastructure Hub (GIH), dan juga menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Infrastruktur Global (G20 Global Infrastructure Conference) pada tahun 2018.
4. Peningkatan investasi: Indonesia menjadi salah satu negara penerima investasi terbesar di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun 2021, total investasi asing yang masuk ke Indonesia mencapai USD 21,93 miliar.
5. Peran dalam mengatasi perubahan iklim: Indonesia telah aktif dalam inisiatif G-20 untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk dalam implementasi Paris Agreement dan upaya peningkatan penggunaan energi terbarukan.
Tantangan Indonesia dalam Diplomasi Multilateralnya di G-20
Dibalik capaian tersebut, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia dalam memperkuat posisinya di forum G-20 dan meningkatkan kontribusinya dalam kerja sama ekonomi global.
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia menghadapi berbagai tantangan ini berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Tantangan internal yang dihadapi oleh Indonesia untuk memperkuat ekonominya sendiri adalah terkait dengan struktur ekonomi  negara. Sementara itu, tantangan eksternal bagi Indonesia terkait dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.
Pada faktor internal, Indonesia menghadapi setidaknya dua tantangan utama dalam upayanya untuk memperkuat perannya dalam G-20. Pertama adalah Indonesia perlu memastikan bahwa struktur ekonominya sejalan dengan kesepakatan kerja G-20 dan membentuk agenda G-20 yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia. Tantangan kedua terkait dengan kepastian hukum, termasuk regulasi dan peraturan hukum yang berlaku. Proses politik juga memainkan peran penting dalam memenuhi komitmen yang akan dibawa oleh Indonesia.
Pada faktor eksternal, diantaranya adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang berdampak pada proses perkembangan G-20 yang cepat, instabilitas kondisi finansial global, peningkatan risiko terhadap pengaruh internasional, dan tanggung jawab untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi global serta mengatasi krisis. Indonesia perlu meningkatkan produktivitasnya dan berperan aktif dalam membangun ekonomi global yang sejalan dengan pembangunan ekonomi nasionalnya.Â
Sebagai satu-satunya negara anggota ASEAN di G-20, Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk membawa kepentingan ekonomi ASEAN ke dalam G-20. Oleh karena itu, Indonesia juga perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta memperkuat sektor-sektor ekonomi yang potensial untuk meningkatkan daya saing global. Dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia dapat memanfaatkan forum G-20 untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara anggota lainnya, dan juga meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam mengatasi berbagai masalah global.