Mohon tunggu...
Ratu Adil
Ratu Adil Mohon Tunggu... -

Political and Corporate Spy with 15 Years Experience.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Kandidat Terbaik Pilkada DKI Versi Netizen?

23 Juli 2016   15:16 Diperbarui: 23 Juli 2016   15:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data Volume Pencarian Bulanan di Google Terhadap 11 Kandidat Pilkada DKI. Sumber : Dokumen Pribadi (Diolah dari Statistik Google).

Ahok – Yusril juga kelihatannya sulit karena Yusril belum dapat kapal Parpol yang mau mendukung. Mengawinkan Ahok dengan Demokrat bersama Koalisi Empire Strikes Back (Golkar, Hanura, Nasdem) lebih mungkin. Ada yang sebut Ahok – Sjafrie. Boleh saja. Tapi Sjafrie peringkat digitalnya di bawah Agus Yudhoyono. SBY sebagai Ketum Demokrat pun pastinya akan mendahulukan Agus Yudhoyono ketimbang Sjafrie kalau akhirnya setuju menikah dengan Ahok.

Jadi kelihatannya, kalau PDIP dan Gerindra mengusung : Risma – Sandi, Koalisi Empire Strikes Back dan Demokrat akan mengusung Ahok – Agus Yudhoyono.

Sekarang kita lihat data Google mengenai relasi pencarian (Related Search) terhadap masing-masing kandidat :

Data Relasi Pencarian (Related Search) Google Terhadap 11 Kandidat Pilkada DKI. Sumber : Dokumen Pribadi (Diolah dari Statistik Google.Com)
Data Relasi Pencarian (Related Search) Google Terhadap 11 Kandidat Pilkada DKI. Sumber : Dokumen Pribadi (Diolah dari Statistik Google.Com)
Data Related Search Google menunjukkan aspek apa yang paling dicari netizen ketika meng-googling masing-masing kandidat Pilkada DKI. Ahok paling dicari mengenai penghinaan terhadap kitab suci dan Cina. Ridwan Kamil paling dicari mengenai istrinya Atalia Praratya dan status Walikota Terbaik. Yusril paling banyak dicari mengenai hubungan politiknya dengan Prabowo dan istrinya Rika Tolentino Kato.

Sandiaga Uno paling banyak dicari mengenai korupsi (Balaraja dan Duta Graha) dan istrinya. Risma paling banyak dicari mengenai status Walikota Terbaik Dunia dan suaminya Djoko Saptoadji. Agus Yudhoyono paling banyak dicari mengenai pangkat militernya dan kabar akan jadi Capres. Sjafrie paling banyak dicari mengenai kompetisinya dengan Ryamizard Ryacudu dan hubungannya dengan Prabowo Subianto.

Yoyok Riyo Sudibyo paling banyak dicari mengenai biodata (profil) dan istrinya. Djarot paling banyak dicari mengenai kompetisinya dengan Boy Sadikin dan profil Djarot. Boy Sadikin paling banyak dicari mengenai status agamanya (kepercayaannya) dan Ali Sadikin. Kang Yoto paling banyak dicari terkait kemunculannya di Hitam Putih dan kepemimpinannya di Bojonegoro.

Dari data Related Search Google ini dapat disimpulkan :

  • Ridwan Kamil, Risma dan Agus Yudhoyono paling banyak dicari soal prestasinya (Positive)
  • Ahok dan Sandiaga Uno paling banyak dicari soal isu negatif dan korupsinya (Negative).
  • Yusril dan Sjafrie paling banyak dicari mengenai hubungannya dengan Prabowo Subianto (Political).
  • Yoyok, Djarot dan Kang Yoto paling banyak dicari soal profilnya (Belum Dikenal).
  • Boy Sadikin paling banyak dicari soal status Agamanya (Spiritual).

Mengacu pada data itu, mengawinkan Risma – Sandi bisa saling mengisi aspek peringkat volume pencarian dan sentimen positif – negatif di Google. Begitu pula mengawinkan Ahok – Agus Yudhoyono juga saling mengisi antara peringkat volume pencarian dan sentimen positif – negatif di Google.

Kalau Parpol-Parpol memasukkan elemen statistik digital dalam perhitungannya, maka diperkirakan pertarungan Pilkada DKI 2017 akan terjadi seperti hitungan di atas : Risma – Sandi vs Ahok – Agus Yudhoyono.

Namun jangan lupakan faktor Pilpres AS pada November 2016. Wacana Pilpres AS memetakan Hillary versus Trump. Jika Hillary menang, maka AS tetap dekat dengan Israel dan memerangi ISIS. Hasil perang terhadap ISIS akan membongkar supply senjata ISIS oleh Rusia dan China, sehingga kemudian Hillary akan membawa PBB dan internasional menekan Rusia dan China.

Jika Trump menang, AS akan lebih dekat dengan kelompok Islam. Trump punya 3 pilar kebijakan :

  • Insentif Pajak bagi Perusahaan Multinasional AS (paket SUPER-PAC).
  • Pangkas Impor Barang dari China.
  • AS sokong Koalisi Islam di Indonesia dan Timteng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun