Mohon tunggu...
Maharani Ratridewi
Maharani Ratridewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNDIP

halo saya mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Punya Sampah Daun Kering di Rumah Anda? Lakukan ini!

11 Februari 2021   16:22 Diperbarui: 11 Februari 2021   16:42 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Sosialisasi tentang Manfaat Kompos Daun Kering dennen Bakteri EM4 terhadap Tanaman Kepada ibu PKK Kelurahan Bulusan

SEMARANG (08/02) - Tentunya pada rumah yang memiliki pepohonan yang rindang pasti memiliki sampah-sampah daun kering yang berjatuhan di depan rumah. Biasanya orang akan menyapu dan mengumpulkan sampah daun-daun kering tersebut di suatu titik dan membakarnya. Tidak terkecuali sama seperti keadaan yang terjadi di daerah Bulusan yang sering didapati banyaknya pembakaran daun-daun kering di pinggir jalan.

Pembakaran daun sampah ini sangat mencemari lingkungan. Memang cara ini adalah cara yang efisien untuk mengurangi volume sampah yang tadinya besar dan banyak bisa jadi sedikit. Namun, dampaknya jika terlalu banyak yang melakukan cara ini akan dapat mencemari udara kita. Dengan membakar sampah akan menghasilkan gas karbon monoksida yang dapat meningkatkan pemanasan global, mengganggu kesehatan manusia, serta berdampak buruk bagi lingkungan. Lantas bagaimana cara mengolah sampah agar tidak perlu lagi membakarnya? 

Senin lalu, mahasiswa KKN UNDIP, Maharani Ratridewi dan rekannya, melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan serta pembuatan pupuk kompos dari daun kering dengan menggunakan aktivator bakteri EM4 yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK di Kelurahan Bulusan. Pembuatan kompos ini sendiri bisa menjadi alternatif cara mengolah sampah daun kering agar tidak dibakar. Selain itu, dengan membuat kompos dari daun kering akan mendatangkan keuntungan yaitu tidak perlu membeli pupuk untuk memberi nutrisi kepada tanaman lagi dan juga pupuk yang dihasilkan dapat dijual kembali. Padahal alat dan bahan yang digunakan tidak memerlukan biaya yang mahal dan bahan utama nya adalah sampah yang selalu ada di depan rumah. 

Gambar 2. Sosialisasi tentang Manfaat Kompos Daun Kering dennen Bakteri EM4 terhadap Tanaman Kepada ibu PKK Kelurahan Bulusan
Gambar 2. Sosialisasi tentang Manfaat Kompos Daun Kering dennen Bakteri EM4 terhadap Tanaman Kepada ibu PKK Kelurahan Bulusan
Sosialisasi yang diberikan meliputi pemberian informasi mengenai perbedaan sampah organik dan anorganik, cara memanfaatkan sampah organik menjadi kompos, serta manfaat pupuk kompos kepada tanaman. Setelah itu dilakukan cara pembuatan pupuk kompos menggunakan daun kering dan bakteri EM4. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk kompos ini adalah Tong sebagai wadah, daun kering sebagai bahan utama pupuk kompos, bakteri EM4 sebagai aktivator pupuk kompos, dan larutan gula sebagai nutrisi bagi bakteri EM4. 

Kegiatan berakhir dengan penyerahan tong kompos yang dibuat oleh mahasiswa UNDIP ini kepada pihak Kelurahan agar masyarakat Bulusan dapat membuat pupuk kompos sendiri untuk mengisi waktu luang selama pandemi. Selain itu, mahasiswa UNDIP juga memberikan pupuk kompos yang sudah sebelumnya dibuat sebagai sampel kepada perwakilan warga Bulusan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi pembakaran sampah daun kering yang dapat mencemari udara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun