Mohon tunggu...
Ratna Winarti
Ratna Winarti Mohon Tunggu... Penulis - Students who don't want to disappear from civilization

Just writing rather than silence!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Melihat "Tuhan" dari Perspektif Sejarah: Dalam Buku "A History of God: 4000 Year Quest of Judaism, Christianity, Islam"

21 September 2020   09:00 Diperbarui: 27 Mei 2021   13:19 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang sekarang Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad (saw.) itu dikenal dengan sebutan "Islam", yang memiliki makna "Kepasrahan Eksistensial" yang diharapkan agar diberikan setiap muslim kepada Allah. Seorang muslim  adalah seseorang yang menyerahkan seluruh dirinya terhadap Sang Pencipta (Allah). 

Karen juga memberikan gambaran mengenai isi Al-Qur'an dimana didalam terkandung sebuah penjelasan mengenai nabi=nabi Yahudi dan Kristen, yang memberikan konsep bahwa sesungguhnya Abraham (Ibrahim), Yakub, Musa, dan Yesus adalah nabi-nabi Allah dan mereka semua merupakan orang-orang Muslim dan tunduk kepada Allah.

Jika buku ini dipahami lebih jauh, sungguh sulit untuk diambilkan ringkasannya. Sebab, isinya bukan hanya penjelasan mengenai sejarah tiga agama besar itu, Karen juga mendalami sejarah Tuhan hampir dari semua agama dan kepercayaan yang ada di dunia. 

Termasuk hindu, budha, dan agama-agama lainnya meskipun dalam porsi yang tidak sebanyak kisah tiga agama tersebut, kemudian tuhan para filosof, kaum mistik, reformis hingga telaah kritis tentang kepercayaan Tuhan di masa depan dibahas rinci dalam bab-bab setelahnya. 

Melalui buku ini, kita akan disuguhi dengan pemikiran-pemikiran filsafat mengenai asal muasal Tuhan, dan perjalanan umat manusia hingga munculnya paham anti-Tuhan atau atheisme yang lahir dari ketidakpercayaan segolongan pemeluk agama mengenai doktrin-doktrin agama mereka yang dinilai tidak lagi realistis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun