Mohon tunggu...
Ratnawati
Ratnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang ibu, guru, santri, penggiat literasi, aktivis peduli generasi

Menulislah, karena menulis dapat memberikan jejak bagi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KDRT Meningkat Bukti Kegagalan Sistem Kapitalisme Menjaga Keluarga

10 Agustus 2024   20:23 Diperbarui: 10 Agustus 2024   20:23 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sosok laki-laki dalam keluarga yakni suami, ayah, kakek. Mereka seperti pahlwan yang menjadi pelindung keluarga. Mereka bertanggungjawab untuk menafkahi keluarganya, bekerja keras demi melindungi keluarga dari kelaparan. Mereka juga menyediakan tempat tinggal, serta juga mendidik anak dan isteri melindungi mereka dari kejahatan dan kebodohan.

Namun, fungsi perlindungan itu telah terkoyak. Para laki-laki yang seharusnya menjadi pahlawan pelindung keluarga justru tega melakukan kekerasan pada pihak yang seharusnya ia jaga dan lindungi.

Tingginya kasus KDRT disebabkan oleh dominasi sekularisme dalam perspektif manusia terhadap kehidupan, yang berdampak pada sikap dan pandangan mereka, termasuk dalam konteks hubungan keluarga. Ikatan antara anggota keluarga pada dasarnya adalah ikatan yang didasarkan pada cinta dan kasih sayang. Anggota keluarga saling mencintai dan menghargai satu sama lain.

Dengan adanya cinta ini, perlindungan dalam keluarga akan tercipta. Perempuan dan anak-anak mendapatkan rasa aman dari sosok ayah, saudara laki-laki, serta kakek. Dengan begitu, wanita dan anak-anak akan merasakan kedamaian dalam hidup mereka. Keluarga menjadikan rumah sebagai tempat yang paling aman bagi mereka yang tinggal di dalamnya.
Sayangnya, saat ini fungsi perlindungan ini hampir sepenuhnya menghilang. Figur pria dalam keluarga yang seharusnya berperan sebagai pelindung malah melakukan tindakan kekerasan terhadap anggota keluarganya sendiri. Selain itu, kekerasan tidak hanya terjadi di luar rumah, tetapi juga di dalam rumah.

Sekarang, kekerasan malah dilakukan oleh orang-orang yang paling dekat dengan kita.
Adanya kekerasan dalam rumah tangga menyebabkan hilangnya rasa kasih sayang antar anggota keluarga. Keterikatan antar anggota keluarga menjadi lemah dan bahkan bisa terputus. Citra keluarga yang sejahtera, penuh kasih sayang, dan rahmat tidak dapat terwujud.


Tingginya jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga menunjukkan bahwa negara tidak berhasil memberikan perlindungan yang memadai bagi warganya di dalam rumah. Situasi ini semakin diperburuk oleh kurangnya jaminan untuk kehidupan yang memadai bagi masyarakat, yang semakin menambah masalah dalam keluarga. Hal ini disebabkan oleh penerapan sistem sekuler liberal di negara tersebut yang mengutamakan kebebasan dan memisahkan agama dari kehidupan sehari-hari. Dengan penerapan sekularisme liberal, individu bertindak sesuka hati tanpa memperhatikan ajaran agama.

Islam Memberi Solusi Hakiki

Di dalam sistem Islam keluarga harus memiliki dasar yang kokoh, sehingga tidak mudah tergoyahkan atau hancur. Islam melihat keluarga bukan hanya sebagai sekumpulan individu yang tinggal bersama, melainkan sebagai institusi terkecil yang memiliki peran penting dalam memberikan jaminan perlindungan. Perlindungan dalam keluarga akan menciptakan rasa aman bagi generasi yang akan datang. Ini adalah modal berharga untuk menciptakan generasi Islam yang unggul di masa depan.

Dalam Islam, negara (Khilafah) memastikan terlaksananya peran keluarga melalui berbagai mekanisme. Sistem pendidikan menghasilkan individu yang memiliki kepribadian Islam, yaitu seseorang yang taat kepada Allah Swt. agar tidak menyakiti dan berlaku tidak adil terhadap keluarga.

Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Bertakwalah kalian semua kepada Allah, dan takutlah kalian dari perbuatan zalim, karena sesungguhnya kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim).

Pelaksanaan sistem ekonomi Islam dapat menciptakan kesejahteraan bagi setiap individu, hal ini mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang disebabkan oleh masalah ekonomi. Sistem pergaulan dalam Islam membedakan antara laki-laki dan perempuan, yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perselingkuhan. Pemerintah juga akan mengatur media massa untuk mencegah penyebaran konten pornografi yang dapat menimbulkan hasrat seksual.

Dalam hal hukum, negara memiliki institusi pengadilan yang akan memberikan hukuman yang setimpal bagi pelanggar. Dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian, hukum yang diterapkan adalah hukum Qisas. Sanksi paling berat adalah hukuman mati bagi mereka yang melakukan pembunuhan dengan sengaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun