Kedua unsur kepentingan individual yang dibalut dengan agama, agar tujuannya terelasasikan yang dimakud disini yakni seperti politik. Â Istilah ini sering terjadi dengan melakukan politisasi agama, dimana pemimpin politik atau kelompok politik yang menggunakan retorika agama agar mendapatkan sebuah dukungan penuh. Hal ini dapat melibatkan eksplotasi sentiment tagama, Â sebagai alat memperkuat atau mempertahankan kekuasaan.
Â
Dalam mengatasi sebuah konflik tentunya harus mendatangkan pihak ketiga yang mana pihak ketiga ini seseorang yang sangat disegani oleh masyarakat yang sedang mengalami konflik. Kemudian melakukan sebuah forum ataupun dialog antar agama agar satu sama lain saling mengetahui dan memahami sehingga akan tumbuh sebuah sifat toleransi. Kemudian melakukan sebuah edukasi terhadap masyarakat yang berpotensi terjadinya konflik agama. Meskipun konflik juga mendatangkan sebuah perubahan dalam masyarakat, akan tetapi sebuah konflik sebainya dihindari karena dapat mencedrai dari salah satu pihak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H