Semalam, Ayah Yusuf pernah bilang, "Yusuf itu anak yang baik, Ma. Dia cuma butuh sedikit pujian. Kadang kita lupa kalau anak juga punya perasaan." Kata-kata itu terus terngiang di kepalaku, seolah menjadi cermin yang memantulkan semua kesalahan yang selama ini kulakukan.
Aku mencintai Yusuf. Aku hanya ingin dia tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab, yang tahu cara melakukan sesuatu dengan benar. Aku takut, kalau aku terlalu lunak, dia tidak akan belajar. Tapi kenapa caraku selalu melukai hatinya? Kenapa aku tidak bisa menunjukkan cinta yang kupunya tanpa membuatnya merasa kecil?
Aku melirik dari pintu dapur, melihat Yusuf duduk diam di kursinya. Dia memegang sendok, tapi tidak makan. Bahunya terlihat begitu kecil dan rapuh. Hatiku terasa seperti dihantam palu. Ingin sekali aku mendekatinya, memeluknya, dan berkata, "Maaf ya, Nak. Mama bangga sama kamu." Tapi entah kenapa, kata-kata itu selalu tersangkut di tenggorokanku.
Aku mencoba menyibukkan diri, kembali ke dapur, tapi air mataku mulai mengalir. Aku tidak tahu kapan tangisku mulai, tapi aku tidak bisa menghentikannya. Apakah aku ibu yang buruk? Apakah aku sedang merusak hati anakku sendiri?
Malam ini, sebelum tidur, aku duduk di samping tempat tidurnya. Yusuf sudah tertidur, wajahnya terlihat damai, meskipun aku tahu mungkin hatinya tidak. Aku membelai rambutnya perlahan, dan di dalam hati, aku berjanji pada diriku sendiri.
"Yusuf, Mama sayang sama kamu. Mama minta maaf. Besok Mama akan mencoba lebih baik." Tapi aku juga tahu, besok mungkin aku akan kalah lagi oleh emosiku sendiri. Dan mungkin besok aku akan menyakitinya lagi, meskipun aku tidak pernah berniat seperti itu.
Aku hanya ingin Yusuf tahu, semua ini kulakukan karena aku mencintainya. Tapi aku harus belajar cara mencintai yang benar. Dan itu adalah pelajaran tersulit yang pernah aku hadapi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI