Pemikiran ini masuk akal jika Platon berpikir kita berkewajiban untuk merawat jiwa dan tubuh, karena kehidupan yang baik membutuhkannya.
Akan tetapi mesti diingat bahwa teori - teori etika masa ini mempunyai fitur - fitur tentang diri sendiri yang dibangun di dalamnya.Â
Dan dengan demikian gambaran ini tidak sepenuhnya unik bagi Plato (dan ahli etika Yunani Kuno lainnya).
Tiga aliran etika utama masa ini adalah akhlak tata susila ( diadvokasi oleh Plato ), deontologi, dan konsekuensialisme .
Immanuel Kant, sang ilmuan untuk deontologi, berpandangan bahwa kita mempunyai tanggung jawab untuk mempercantik diri, sementara konsekuensialisme, dalam bentuknya yang paling tradisional , berpandangan bahwa ketika menetapkan bagaimana saya harus bertindak, kesejahteraan pribadi saya dipertimbangkan.
Setelah mengatakan bahwa warga negara harus merawat orang lain, kelompok Athena menawarkan pertimbangan yang menarik dalam membela kehidupan yang bajik.
Inti dari argumennya adalah bahwa kebiasaan buruk berorientasi ke ekstrem emosional, sedangkan kebajikan berorientasi ke kepada kestabilan emosional.Â
Karena emosi yang lewat batas akan menyakitkan, maka dengan kehidupan yang bajiklah jiwa akan lebih menyenangkan.
Dengan begitu, kelompok Athena bermaksud untuk memperlihatkan bahwa kehidupan yang bajik akan mengundang lebih banyak kesenangan daripada rasa sakit.
Dan dengan mengamalkan ini, mereka berharap untuk meruntuhkan pemikiran yang terlalu umum, bahwa kehidupan yang buruk, meskipun secara moral meluncur, masih bisa dinikmati.
Menurut Plato etika itu bersifat intelektual dan rasional, sehingga bisa dijelaskan secara logika.