Mohon tunggu...
Tiara Safariah_43121010052
Tiara Safariah_43121010052 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (Universitas Mercu Buana); Dosen : Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Hallo semuanya, terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini... semoga bermanfaat!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TB 2_Etika dan Hukum Plato;The Laws

26 Mei 2022   00:52 Diperbarui: 26 Mei 2022   00:55 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, plato;the laws

Contoh lain dari pemikiran semacam ini adalah klaim orang Athena bahwa sejumlah kesulitan fisik diperlukan bagi anak-anak untuk mengembangkan kebajikan; terlalu banyak kemewahan akan membuat seseorang manja dan kekurangan moderasi, tetapi terlalu banyak kesulitan akan membuat seseorang menjadi misantropis.

Kedua, orang Athena berpendapat bahwa manusia mengambil karakteristik dari hal-hal yang mereka tiru. Penari akan menjadi anggun dan berani dengan meniru gerakan anggun dan berani, sementara mereka akan menjadi sebaliknya dengan meniru sebaliknya.

Buku 9 memperkenalkan hukum pidana dan menganalisis faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan ketika menentukan hukuman.

-Bagian tanggung jawab

Dalam apa yang disebut "dialog awal" Platon, Socrates membela klaim paradoks ketidakadilan selalu tidak disengaja karena itu adalah hasil dari ketidaktahuan. Pelaku kejahatan sebenarnya menginginkan apa yang baik, jadi ketika mereka bertindak salah, mereka tidak melakukan apa yang sebenarnya ingin mereka lakukan. Kita dapat memecah pandangan paradoks ini menjadi dua klaim:

Tesis Involuntary : Tidak ada orang yang secara sukarela tidak adil.
Ketidaktahuan Tesis : Semua perilaku maksiat adalah ganjaran dari ketidaktahuan.

Dalam Buku 9 Hukum , Platon akan bergumul dengan kedua klaim. Di satu sisi, kelompok Athena itu bersikukuh bahwa tesis yang tidak disengaja itu tepat, tetapi di sudut lain, dia mengeklaim bahwa semua penyusun hukum tampaknya menyangkalnya.

Orang Athena menolak untuk meninggalkan karangan yang tidak disengaja dan mencoba untuk membereskan kesulitan ini dengan menawarkan perbedaan antara pertentangan dan ketidakadilan.

Luka mengeksplorasi berbagai ragam kerugian dan apa saja yang dilakukan terhadap korban dan apa yang harus dipertanggung jawabkan penjahat untuk korban, keluarga, atau bahkan negara mereka. Ketidakadilan mengeksplorasi kondisi kebatinan di mana kejahatan itu dilakukan. 

Dia menyebutkan tiga kondisi utama: kemarahan ( thumos ), kesenangan, dan ketidaktahuan. Meskipun ada banyak perdebatan ilmiah seputar hal ini, gambaran umum tampaknya bahwa seorang penjahat bisa menyakiti seseorang secara sukarela atau tidak, tetapi tidak pernah bisa tidak adil secara sukarela.

Misalnya, digambarkan dalam kejadian ketika saya sendiei dengan kesengajaan melemparkan cangkir teh saya sehingga tumpah di komputer kamu atau saya tidak sengaja melakukan ini. Yang pertama adalah bahaya yang disengaja, sedangkan yang kedua adalah bahaya yang tidak disengaja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun