Guru Kaya = Guru Idaman

Tulisan ini untuk memotivasi diri sendiri dan teman seperjuangan agar terus berjuang menjadi 'idaman'.

 "Gajinya kecil...bebannya besar... siapakah orangnya? Guru...guru...guru...", ada yang sering lihat tik tok yang beginikah? Bagaimana tanggapanmu wahai rekan seprofesiku? Jika ada yang dalam hati menjawab; betul...betul...betul...!, berarti kita sehati...

Guru, mungkin saat ini  adalah profesi yang kurang peminat, anak muda lebih banyak memilih profesi lain, seperti dokter, pilot, pengusaha, polisi, tentara,  atau bahkan politisi. Mereka punya alasan masing-masing  memilih profesinya, tetapi secara kasat mata kita bisa melihat bahwa profesi-profesi tersebut jauh lebih menjanjikan secara materi. "Jika ingin kaya, jangan jadi guru, tapi jadilah pengusaha", begitu guru saya dulu pernah bilang. Apakah memang seperti itu?

Guru memang jauh dari kaya harta, apalagi hidup mewah. Tetapi yakinlah guru memiliki 'kekayaan' tersendiri  yang special dan  lebih berharga dibanding harta benda. Bisa jadi kekayaan tersebut adalah syarat utama dan wajib dimiliki oleh seorang  guru.

Guru kaya ilmu, yaitu guru yang memiliki kemampuan intelektual  tinggi. Guru harus mampu mentransfer ilmu pengetahuan dengan metode pembelajaran yang sesuai, mampu memahami konsep dan menanamkan pada murid dengan tepat, memahami psikologis murid, mampu memecahkan masalah yang dihadapi, kreatif, menyenangkan, serta selalu ingin terus belajar. Tidak ada istilah berhenti belajar bagi guru. Ilmu yang dimiliki harus selalu update, sehingga tidak ketinggalan zaman. Kemampuan intelektual tersebut perlu terus diasah, tidak hanya mengandalkan yang didapat dari bangku sekolah atau kuliah. Tetapi guru bisa menambah daya inlektualnya   melalui berbagai cara seperti workshop, seminar, webinar, MGMP, KKG, komunitas lainnya, internet, dll.. Guru yang baik adalah guru yang 'growth mindset' yaitu  memiliki pola pikir yang terus bertumbuh, tidak terkungkung dengan ego dan batasan diri, tidak bergantung pada keyakinan bahwa sudah menjadi guru ya sudah cukup tidak perlu lagi belajar. Ingat kawan; 'Berani menjadi guru, harus berani untuk terus belajar'.

Guru kaya kreatifitas dan inovasi, yaitu guru yang mampu melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata. Seperti pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan, membuat media pembelajaran yang menarik dan interaktif, memanfaatkan digital, dll. Guru yang kreatif dan inovatif merupakan guru yang tidak pernah puas dengan apa yang telah disampaikan kepada murid. Akan berusaha menggali dan menemukan cara-cara baru dalam mengembangkan potensi unik yang dimiliki murid-muridnya. Guru harus menyadari bahwa setiap murid memiliki bakat dan potensi masing-masing, sehingga mereka perlu ditumbuhkembangkan sesuai dengan bakat dan potensinya. Guru yang kreatif dan inovatif akan mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan murid yang berbeda-beda. Memiliki beragam ide kreatif dan inovatif dalam menciptakan hasil karya dan mampu memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan berjalan dengan menyenangkan.

Menjadi guru yang kreatif dan inovatif adalah suatu tuntutan dan keharusan yang tak terelakkan di era digital sekarang ini. Karena guru adalah ujung tombak pendidikan. Di pundaknyalah  harapan mencerdaskan kehidupan anak bangsa dipertaruhkan. Guru adalah pihak yang diharapkan mampu memberi pemahaman, membentuk karakter dan kepribadian, mengembangkan cita-cita dan imajinasi, mengobarkan semangat, menggerakkan kekuatan serta menumbuh kembangkan potensi sesuai kodrat, agar murid bisa menggapai masa depan yang gemilang.

Untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif memang tidak mudah. Dalam era perkembangan iptek yang pesat ini guru dituntut untuk bisa menguasai informasi dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan hadirnya guru yang kreatif dan inovatif akan membuat pembelajaran semakin maju, menarik dan menyenangkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diingikan oleh murid. Untuk itu guru sangat perlu terus belajar dan berlatih agar bisa menjadi guru yang kaya kreatifitas dan inovasi.

Guru kaya karya. Kelebihan dan kekurangan adalah alamiah. Hal biasa yang dimiliki setiap manusia, karena tiada manusia sempurna, begitupun guru. Dengan kelebihan yang dimiliki guru bisa melakukan berbagai aktivitas sebagai bukti aktualisasi diri. Dengan kekurangannya, guru dituntut untuk selalu belajar dan terus belajar menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi. Kelebihan yang dimiliki tak seharusnya dinikmati sendiri, sangat perlu dibagi pada sesama. Guru perlu wadah untuk menuangkan ide, gagasan, kreativitas sehingga bisa menjadi sebuah karya. Bisa berupa tulisan, buku, hasil eksperimen, media pembelajaran inovatif, solusi dari suatu permasalahan/ kasus, PTK, dll. Dengan berbagi karya bisa menjadi motivasi guru lain untuk juga melakukan hal yang sama. Guru yang berkarya berarti telah menunjukkan kemampuan profesionalnya.

Guru kaya kasih sayang. Guru adalah profesi sesuai dengan panggilan jiwa. Tidak semua orang mau dan mampu melakukannya. Dalam menjalankan profesi guru harus dihayati, dinikmati dengan segenap semangat mengabdi, mendidik dan menginternalisasikan nilai-nilai kebajikan dalam jiwa murid. Dengan penuh kasih sayang memberi sentuhan dalam jiwa murid dan diliputi dengan kelembutan, perhatian, kesantunan, kepedulian, pengertian, menghargai dan memuliakan. Guru yang mendidik dengan kasih sayang akan membuat murid merasa bahagia, lebih percaya diri, merasa dihargai dan bisa meningkatkan performa akademiknya, .serta dengan kasih sayang akan menghantarkan kunci kesuksesan bagi murid.

Guru kaya hati, yaitu guru yang mampu mengelola hatinya.  Guru yang memiliki inner beauty, seperti memiliki kesabaran yang berlapis-lapis, jujur dalam berkata dan bertindak, smart, dan yang tertinggi adalah  ikhlas. Karena dalam hatilah  tempat ikhlas bertahta.  Guru sejati adalah guru yang senantiasa memiliki sifat ikhlas dalam keadaan bagaimanapun. Tidak pernah mengeluh, tidak mudah marah, apalagi menyerah. Guru hendaknya senantiasa selalu meluruskan niat agar ikhlas bisa menjadi penuntun dan ruh dalam profesi yang dijalankan. Tentunya hal itu bukan sesuatu yang mudah. Guru dituntut melengkapi beragam administrasi  yang melelahkan, murid dengan berbagai tipe yang seringkali menguji kesabaran adalah sedikit contoh penguji keikhlasan.

Guru yang pintar itu mahal, tetapi guru yang peduli dan ikhlas itu jauh lebih mahal, begitu kata mas menteri pendidikan Bapak Nadhim Makarim.

Guru kaya nasihat. Raga membutuhkan makan, jika tidak mendapat asupan makanan, maka akan menyebabkan lemah bahkan sakit, begitupun dengan jiwa. Makanan jiwa adalah nasihat, jika jiwa tidak mendapat nasihat maka akan berakibat munculnya kegersangan dan kehampaan. Sekecil apapun nasihat dari guru, pasti merupakan sesuatu yang akan bermanfaat bagi masa depan murid-muridnya.

Ketika guru memberi nasihat; "besok jangan terlambat masuk kelas lagi ya nak...",  adakah nilai besar yang  bermanfaat buat masa depan? Ya, kedisiplinan. Disiplin tidak akan dapat terbentuk dalam tempo sekejab, tetapi perlu latihan dan pembiasaan dalam jangka waktu yang panjang. "Dilarang menyontek saat ulangan", tanpa kita sadari nasihat sederhana itu yang akan mengantarkan manusia menjadi pribadi yang mampu bersikap jujur. Jika sudah terbiasa jujur di sekolah, maka akan terbawa kelak ketika dewasa, jujur di lingkungan masyarakat, jujur di tempat kerja, pun akan jujur ketika memegang amanah, menjadi pejabat misalnya.

"Anak-anak, silakan kerjakan tugas secara berkelompok!...", sesering apa guru memberi nasihat demikian? Hampir setiap hari, betul...? Kalimat biasa itu ternyata kaya makna. Pada saat itulah guru sedang mengajarkan pada murid untuk selalu bekerjasama, berkolaborasi dalam setiap memecahkan masalah. Kemampuan bekerjasama atau berkolaborasi tersebut ternyata sangat berguna bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Murid diajarkan mengesampingkan ego, karena selain kepentingannya ada kepentingan orang lain yang mesti diperhatikan. Selain pendapatnya ada pendapat orang lain yang perlu dihargai.

Jadi sekecil apapun bentuknya,  dan sepahit apapun rasanya, nasihat dari guru memiliki tujuan untuk mengingatkan murid agar menjadi manusia lebih baik dari sebelumnya di masa mendatang.

Guru kaya doa. Doa adalah senjata terampuh bagi guru untuk keberhasilan murid-muridnya. Doa guru untuk murid adalah salah satu doa yang mustajabah, Sejajar dengan doa orang tua bagi anak-anaknya, serta doa nabi untuk umatnya.

Dengan tulus ikhlas, mari para guru menyempatkan sejenak untuk menyebut dan membayangkan wajah murid-murid kita, seraya memanjatkan doa memohon kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa agar mereka dimudahkan dalam menyerap ilmu, menjadi anak yang sholih dan sholihah, taat kepada Allah SWT dan rasulnya, taat  guru dan orang tua serta masyarakat. Memohon kepada Allah SWT agar murid-murid dapat meraih keberhasilan di dunia dan keberhasilan kelak di akhirat.  Bisa jadi keberhasilan kita saat ini adalah berkat doa  guru kita dahulu. Wallahu a'lam.

'Kekayaan-kekayaan' itulah yang bisa menjadikan kita sebagai guru ideal dan idaman, impian setiap pendidik. Guru yang selalu didambakan oleh murid, mampu menyelami hatinya, mampu membangun karakter  dan bisa menjadi panutan bagi murid dan masyarakat. Terlalu sempit jika seorang guru hanya bisa mengajar atau menjelaskan pelajaran hingga mudah dipahami. Itu hanyalah sebatas keahlian profesi. Guru yang 'kaya' tidak hanya memiliki satu jenis kecerdasan saja, melainkan kompilasi dari berbagai jenis kecerdasan. Dan itu akan tampak dalam karakter dan perilakunya.

Empat kompetensi  standar yang wajib dimiliki guru yakni pedagogis, kepribadian, sosial dan profesional baru mencerminkan kita sebagai 'guru biasa'. Jika ditunjang dengan 'kekayaan' special barulah akan menjadi guru yang 'tidak biasa' atau 'guru kaya'. Untuk mewujudkannya membutuhkan proses yang panjang. Seorang guru harus bisa membangun, mengembangkan dan mengarahkan diri menjadi pribadi yang sadar akan tanggung jawab besar yang diembannya, yakni mencerdaskan anak bangsa.

Bangsa dan negara ini tidak membutuhkan guru biasa yang hanya cerdas intelektualnya, melainkan membutuhkan guru yang selain cerdas juga memiliki karakter dan kekayaan spesial dan mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Jadi, janganlah memilih menjadi guru yang biasa saja, tetapi ayo kita pilih menjadi 'guru kaya' agar menjadi idaman dan dibutuhkan oleh bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia.

Selamat Hari Guru Nasional

Salam dan Bahagia