Mohon tunggu...
Ratna Ning
Ratna Ning Mohon Tunggu... Administrasi - Ratna Ning, Ibu Rumah Tangga yang masih menulis

Ratnaning, seorang Ibu rumah tangga yang senang/hoby menulis. Beberapa tulisannya pernah tersebar di media Massa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pak Tua yang Menyusuri Selokan

20 Januari 2020   23:52 Diperbarui: 21 Januari 2020   23:39 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kakek tua di hamparan lahan. (Sumber: pixabay.com/mabelamber)

Ia selalu menceracau dalaam sakitnya. Mengatakan kerinduannya mencangkul, meratakan galangan sawah, mengurus padinya sampai waktu panen tiba. Rutinitas yang diseling dengan mengurus tiga kolam ikan, setiap hari sepulang dari tugasnya menjadi staf di salah satu instansi. 

Ia bilang, ia lebih bahagia menjadi Petani. Hasil panen padinya yang melimpah, ditambah dari hasil panen ikan-ikannya itu yang telah mengantarkan ketiga anaknya menjadi sarjana. 

Kedua anaknya malah sudah mendapat posisi tinggi di dua buah perusahaan di kota. Hanya satu anaknya saja yang tinggal bersamanya. Memilik rumah besar di depan rumah mereka, yang mengikuti jejaknya menjadi ASN.

Pak Tua merindukan masa-masa pengsiunnya dengan mengisi kegiatan bertani, berkebun dan menanami ikan-ikan di kolamnya. 

Sayang, tiga tahun lalu sebelum ia pengsiun, sawah, tanah kebun dan tiga kolam ikannya telah dijual oleh ketiga anaknya. dengan alasan, mereka tak ingin di masa tua bapaknya, semakin letih mengurus tanah-tanah itu.

Lalu mereka menggunakan uang itu untuk membangun rumah-rumah mewah mereka dan membeli mobil. Pak Tua menghembuskan nafas terakhir setelah terus menceracau tentang kerinduannya pada sawah dan kolam-kolam ikannya. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun