Batik Sawat Pengantin merupakan salah satu motif batik khas dari Trusmi, Cirebon. Dimana batik ini dahulu sering digunakan oleh keluarga keraton Cirebon. Kata “Sawat” berarti sayap . Batik ini memang sering digunakan oleh pengantin dalam proses pernikahannya. dan filosofinya yakni melindungi pengantin untuk kehidupan dalam keluarga baru yang akan dijalaninya.
Di tengah keindahan Batik Mega Mendung, Batik Singo Barong yang megah dan corak abstrak yang menyiratkan kehidupan serta Batik Sawat Pengantin, batik Cirebon memang banyak menyimpan makna disetiap motifnya. Masih banyak jenis batin lain untuk diungkap, filosofi, dan keindahan dalam makna yang terkandung. Dalam setiap jahitan, batim Cirebon juga dapat menceritakan Sejarah serta mengajak kita bersama-sama untuk mengeksplorasi keindahan dalam keanekaragaman jenis batik yang dimiliki oleh Kota Cirebon ini.
Mari kita menjaga keindahan yang tak ternilai dari beragam jenis motif Batik Cirebon dengan terus memelihara dan bukan hanya sebagai warisan, melainkan sebagai panggilan kita semua untuk terus merayakan setiap warisan yang ada. Mari kita terus melakukan perjalanan untuk menyambut era modern dengan kain-kain bernilai Sejarah ini. Sederhana namun sarat makna , Batik Cirebon.
Referensi :
http://www.academia.edu/3804762/BATIK_CIREBON_TINJAUAN_ORNAMEN_BATIK_TRUSMI_CIREBON_?
Handayani, W. (2018). Bentuk, Makna Dan Fungsi Seni Kerajinan Batik Cirebon. ATRAT: Jurnal Seni Rupa, 6(1).
Hakim, M. A. Z. (2019). Corak Batik Mega Mendung Sebagai Warisan Budaya Cirebon Dalam Fashion Photography (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Nursalim, A. (2016). Dekonstruksi motif batik Keraton Cirebon: Pengaruh ragam hias keraton pada motif batik Cirebon. Jurnal Penelitian Pendidikan, 15(1).
Arwanto, A. (2017). Eksplorasi Etnomatematika Batik Trusmi Cirebon untuk Mengungkap Nilai Filosofi dan Konsep Matematis. Phenomenon: Jurnal Pendidikan MIPA, 7(1), 40-49.
Listiani, S., Sunarya, Y. Y., & Lionardi, A. (2020). THE SYMBOLIC MEANING OF BATIK SAWAT PENGANTIN CIREBON BY H. MASINA. In International Conference on Art, Design, Education and Cultural Studies (ICADECS).