Kebiasa-an ku jika mendengarkan serial sandiwara radio pasti ku nikmati dengan tiduran sambil tengkurep dan menghadap depan Radio, karena tugas-ku mencari gelombang-nya dan mengatur suara volume.
Dasar Iwan tukang iseng...saat kita semua asyik mendengar-kan dia justru malah melemparkan ulet kaki seribu ke arah badan-ku, kontan aku teriak ketakutan.
Semua teman tertawa hahahahahahaha......
Seketika berubah ramailah rumah Nurul, dengan muka pucat pasi Nurul mengingatkan kami lagi, akhir-nya kami tenang kembali, meski aku sedikit gondhog dan dalam hati aku berjanji akan menuntut balas sepulang nanti.
Saat tengah asyik diam mendengarkan serial Mak-Lampir tiba-tiba sekonyong-konyong Bapak nya Nurul teman-ku keluar rumah sambil membawa se-ember air, dan air itu pun di guyurkan ke kami semua....
Karena posisi-ku yang tengkurap maka aku tak bisa mengambil langkah kaki seribu untuk menyelamat-kan diri seperti teman-teman-ku yang lain-nya.
Sekujur tubuhku basah semua, dan saat ku endhus-endhus tercium baunya, bau amis semua dan di atas kepala-ku penuh dengan kotoran ikan serta remah-remah sisa nasi....ternyata selidik punya selidik air yang di guyur-kan itu adalah air bekas cuci-an ikan dan rendaman piring kotor bekas makan.....
Semua teman tertawa melihat nasib malang-ku.....
Radio butut yang ku punya pun rusak kena imbas-nya.
Hingga detik ini, jika inget Iwan...aku masih greget banget....namun jika mengingat kisah itu aku sering tertawa sendiri......hehehehehe...
******* sejenak mengenang masa sial-ku...namun indah selalu ********