menerima semua pekerjaan menjahit, buruh cuci dan lain sebagainya.
Sampai saatnya dimana yuk hana menyodorkan surat di depan suaminya. Ya surat perceraian.
Selama ini yuk hana bekerja keras menghasilkan banyak uang untuk membeli surat cerai karena nyatanya dia bisa hidup berdua saja dengan ayu. Yuk hana hanya ingin merasakan bahagia dengan putrinya tanpa bergantung dengan siapapun dan tidak mau berharap jika akhirnya dikecewakan bahkan puluhan kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H