Mohon tunggu...
Ratna Endang Widyasari
Ratna Endang Widyasari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa S2 di STTRI Jakarta

latar belakang saya adalah seorang guru SMA, saya suka musik dan memasak, topik favorit saya adalah konten tentang pendidikan, psikologi, teologi dan spiritualitas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gaya Hidup dan Kehendak Bebas Manusia

2 Desember 2022   21:16 Diperbarui: 2 Desember 2022   21:28 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Allah mempunyai rencana kekal yang sudah ditetapkannya sebelum kita hadir di dunia, dalam kitab Pengkhotbah, Salomo memberikan nasehat yang sangat baik tentang bagaimana kita dapat menikmati kehidupan yang benar, yaitu dengan senantiasa mengingat Pencipta kita. Efesus 2:10 mengatakan bahwa anugerah Allah dalam kehidupan yang kita miliki membawa kita pekerjaan-pekerjaan Allah yang baik dan mulia atas setiap kita. 

Pilihan hidup dengan berfokus pada Allah adalah pilihan yang tidak pernah salah, karena terangnya akan selalu menuntun kita di perjalanan dalam melewati suka dukanya kehidupan, tidak ada jaminan hidup selalu senang tetapi penyertaan dan pemeliharaanNya selalu tersedia dalam segala situasi, seperti kesaksian Paulus kepada jemaat di Korintus "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna." 

Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." ( 2 Korintus 12:9 ). Mari kita maknai anugerah kehendak bebas yang Allah berikan bagi kita untuk hidup bagi Allah, sehingga kita dapat merasakan anugerahNya setiap hari, seperti potongan syair sebuah lagu rohani yang berbunyi demikian.... PenyertaanMU sempurna, RancanganMu penuh damai, aman dan sejahtera walau ditengah badai, inginku slalu bersama rasakan keindahan, arti kehadiranMu Tuhan.....tetap bisa merasakan damai sejahteraNya walaupun ditengah badai yang hebat, itulah keistimewaan hidup di dalam Tuhan, terpujilah Tuhan ! 

Mari kita lanjutkan perjalanan kita, dengan menempatkan Kristus sebagai pusat hidup kita dalam pikiran, perasaan dan kehendak kita, mari mengerjakan panggilanNya dengan setia dengan segenap hati di dalam seluruh potensi yang ada dalam diri kita, dan akhirnya 

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5: 15-17)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun