Mohon tunggu...
Ratna Setyaningsih
Ratna Setyaningsih Mohon Tunggu... -

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Ada yang Tahu

31 Desember 2014   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahun 2014 akan segera berakhir

Tak ada yang tahu kenapa 2014 berawal

Tak ada yang tahu pula bagaimana 2014 akan berakhir

Jerit tangis bayi lahir adalah kebahagiaan orang dewasa

Sepertinya wajar demikian, tapi apakah bayi itu bahagia pula

Jerit tangis kehilangan orang dicinta adalah kepedihan

Sepertinya wajar demikian, tapi apakah yang pergi merasakan hal yang sama

Banyak cara bagaimana bayi itu lahir ditampilkan dalam panggung kehidupan

Kebahagiaan, kesedihan mewarnai background panggung tersebut

Canda tawa, tangis pilu menjadi backsoundnya pula

Tidak berbeda saat ada kematian

Panggung akan menjadi gelap saat kematian datang

Hanya ada nyanyian penyadaran jika hal itu pasti ada

Tak ada yang tahu bagaimana hal itu terjadi

Tak ada yang tahu dimana hal itu terjadi

Kisah lalu tinggallah kenangan bagi yang masih ada

Kepedihan kehilangan dirasakan oleh yang masih ada

Tak ada yang tahu apa yang dirasakan oleh yang tiada

Hanya berharap ketenangan yang nantinya didapat olehnya

Jangan biarkan hati dan pikiran ini larut dalam ketidakpastian

Songsong lahirnya 2015 dengan membangun pondasi yang kuat

Agar rumah yang dihuni nantinya bisa kokoh dari terpaan badai

Apapun yang terjadi

Dimanapun berada

Inilah yang terbaik

Bangunlah pula dinding dan tiang-tiangnya yang kuat

Tidak lupakan atap yang rapat sebagai peneduh di saat hujan ataupun panas

Karena tak ada yang tahu apa yang terjadi selanjutnya

Sehingga berharap akan selalu terjaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun