Mohon tunggu...
Ratna Komala Putri
Ratna Komala Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Nanosensor: Kemasan Cerdas untuk Memonitor Kualitas dan Keamanan Pangan

6 Desember 2021   14:54 Diperbarui: 11 Desember 2021   01:11 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nanoteknologi berkontribusi dalam pemantauan keamanan pangan, dimana melibatkan studi, desain, kreasi, sintesis, rekayasa, aplikasi bahan, perangkat, dan sistem fungsional melalui kontrol dari sifat bahan yang digunakan pada skala yang sangat kecil, biasanya rentang skala yang digunakan 1 hingga 100 nanometer. 

Nanosensor mengembangkan bahan yang berukuran nano dan partikel nano (nanotube, nanofiber, nanokomposit, dan nanosheets). Sebuah sensor atau nanosensor hanya mengukur aspek tertentu, sedangkan indikator mengintegritaskan pengukuran dan penampilan. 

Sensor maupun nanosensor harus terhubung ke perangkat untuk transduksi sinyal reseptor, sementara indikator  secara langsung memberikan informasi kualitatif atau semikualitatif untuk melihat perubahan yang terjadi. Nanoteknologi memungkinkan penerapan nanosensor dalam kemasan makanan untuk mengontrol kualitasnya, selama berbagai tahap proses logistik, dan untuk memastikan produk kualitas kepada konsumen akhir, melalui kemasan cerdas dapat membantu dalam memberikan otentikasi, pelacakan, dan menemukan fitur produk untuk menghindari pemalsuan, dan pencegahan dalam keragaman produk yang ditujukan untuk pasar.

Nanosensor akan ditempatkan dalam kemasan makanan untuk mengontrol kondisi internal dan eksternal makanan. Dari sisi mikrobiologis, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi bakteri pathogen. Dalam pengembangannya nanosensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi molekul, gas, dan mikroorganisme. 

Misalnya dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada daging mentah, sudut kontak yang ditanamkan dalam makanan yang terdiri dari berbagai nanosensor yang sangat sentif terhadap gas yang terbentuk oleh daging tersebut. 

Akan memberikan tanda yang jelas ketika terjadi kerusakan pada daging. Informasi dalam bentuk komunikasi dalam kemasan cerdas  yang menghubungkan nanosensor dalam bentuk chip kecil untuk memonitoring proses produksi hingga sampai kekonsumen.

Daftar Pustaka

 

  • Bagchi, “Intelligent sensing and packaging of foods for enhancement of shelf life: concepts and applications,” International Journal of Scientific & Engineering Research, vol. 3, no. 10, 2012.

D. Sharma and K. Panwar, “Radio Frequency Identification (RFID),” International Journal of Research, vol. 1, no. 10, pp. 125– 129, 2014.

D. Wu, S. Hou, J. Chen et al., “Development and characterization of an enzymatic time-temperature indicator (TTI) based on Aspergillus niger lipase,” LWT—Food Science and Technology, vol. 60, no. 2, part 2, pp. 1100–1104, 2015

Fuertes Guillermo, Ismael Soto, Raul Carrasco, Manuel Vargas, Jorge Sabattin, dan Carolina Lagos. 2016. Intelligent Packaging System: Sensors and Nanosensors to Monitor Food Quality and Safety. Hindawi Publishing Corporation Journal of Sensors.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun