Mohon tunggu...
Ratna Dee
Ratna Dee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jejak Cahaya Di Langit Senja (BAB 8)

15 September 2024   17:59 Diperbarui: 15 September 2024   18:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Design Pribadi By Canva

Dampak Emosional pada Siti

Siti merasa campuran antara kebahagiaan dan kesedihan. Di satu sisi, ia merasa lega karena mereka berhasil mengalahkan kekuatan gelap dan menemukan cahaya yang mereka cari. Di sisi lain, ia merasa kehilangan yang mendalam atas pengorbanan Arif. Setiap malam, ia merenungkan perjalanan mereka dan bertanya-tanya apakah mereka bisa mencapai tujuan mereka tanpa pengorbanan yang begitu besar.

“Arif, aku tidak tahu bagaimana aku bisa melanjutkan tanpa keberanianmu,” katanya suatu malam saat mereka duduk di sekitar api unggun. “Kau telah menjadi pahlawan sejati dalam perjalanan ini.”

Arif memandangnya dengan mata yang penuh kasih. “Siti, kau juga telah menunjukkan keberanian yang luar biasa. Kita semua telah berjuang bersama, dan kita harus terus melangkah maju.”

Dampak Emosional pada Pak Rahman

Pak Rahman merasa bangga atas pencapaian mereka, tetapi juga merasa bertanggung jawab atas pengorbanan yang telah dilakukan. Ia sering merenungkan keputusan-keputusan yang telah mereka buat dan bertanya-tanya apakah ada cara lain untuk mencapai tujuan mereka tanpa pengorbanan yang begitu besar.

“Arif, Siti, kalian telah menunjukkan keberanian yang luar biasa,” katanya suatu hari saat mereka duduk di sekitar api unggun. “Aku bangga atas pencapaian kalian, tetapi kita juga harus menghargai pengorbanan yang telah dilakukan.”

Arif dan Siti memandang Pak Rahman dengan rasa hormat yang mendalam. “Pak Rahman, tanpa bimbinganmu, kita tidak akan bisa mencapai tujuan kita,” kata Arif. “Kita semua telah berjuang bersama, dan kita harus terus melangkah maju.”

 

Kembali ke Dunia Luar

Setelah beberapa minggu beristirahat dan pulih di Kuil Cahaya, Arif, Siti, dan Pak Rahman memutuskan untuk kembali ke dunia luar. Mereka merasa bahwa tugas mereka belum selesai. Mereka harus membawa cahaya yang telah mereka temukan ke dunia luar dan menyebarkan kedamaian dan kebijaksanaan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun