Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jejak Cahaya Di Langit Senja (BAB 7)

15 September 2024   16:58 Diperbarui: 15 September 2024   17:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, penyihir itu tidak mudah dikalahkan. Ia menggunakan kekuatan gelapnya untuk menciptakan ilusi-ilusi yang membingungkan mereka. Arif dan Siti harus berjuang untuk tetap fokus dan tidak terjebak dalam ilusi tersebut.

Pengorbanan dan Keberanian

Di tengah pertarungan, Arif menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan penyihir jahat tersebut tanpa pengorbanan. Ia memutuskan untuk mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Siti dan Pak Rahman. Dengan keberanian yang luar biasa, Arif menyerang penyihir dengan kekuatan penuh, memberikan kesempatan bagi Siti dan Pak Rahman untuk melancarkan serangan terakhir.

"Ini untuk kalian," kata Arif dengan suara tegas sebelum melompat ke arah penyihir dengan pedang terhunus.

Serangan Arif berhasil mengalihkan perhatian penyihir, memberikan kesempatan bagi Siti dan Pak Rahman untuk melancarkan serangan terakhir. Dengan kekuatan penuh, mereka berhasil mengalahkan penyihir jahat tersebut.

Kemenangan dan Pengampunan

Dengan serangan terakhir yang dilakukan oleh Siti dan Pak Rahman, mereka berhasil mengalahkan penyihir jahat tersebut. Kekuatan gelap yang mengancam cahaya akhirnya hancur, dan mereka merasakan kedamaian yang luar biasa. Arif, yang terluka parah, menerima pengampunan dan bimbingan dari Kuil Cahaya. Ia menyadari bahwa pengorbanannya tidak sia-sia dan bahwa cahaya yang mereka cari telah ditemukan.

"Arif, kau telah menunjukkan keberanian yang luar biasa," kata Pak Rahman sambil memeluknya. "Cahaya yang kita cari ada dalam diri kita sendiri."

Siti meneteskan air mata kebahagiaan dan kesedihan, memeluk Arif dengan erat. "Kita berhasil, Arif. Kita berhasil."

Setelah pertarungan terakhir, Arif, Siti, dan Pak Rahman kembali ke Kuil Cahaya dengan hati yang penuh harapan dan kedamaian. Mereka menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai tujuan fisik, tetapi juga tentang menemukan kedamaian dan kebijaksanaan dalam diri mereka sendiri. Mereka meninggalkan Kuil Cahaya dengan tekad untuk membawa cahaya tersebut ke dunia luar dan menyebarkan kedamaian dan kebijaksanaan kepada orang lain.

Bersambung...

Sumber : Penulis RSD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun