Mohon tunggu...
Ratna Sari Dewi
Ratna Sari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir

Ibu rumah tangga yang juga mahasiswi jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir di STAI Tasikmalaya, mempunyai hobi bersepeda dan juga menulis, menulis apa yang ingin ditulis...trip, pendidikan, sosial budaya, karya sastra, dll.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jejak Cahaya Di Langit Senja (BAB 7)

15 September 2024   16:58 Diperbarui: 15 September 2024   17:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah lembah yang gelap, mereka dihadang oleh sekelompok makhluk bayangan yang menyerang dengan kecepatan luar biasa. Arif dan Siti bekerja sama untuk melawan mereka, sementara Pak Rahman menggunakan mantra-mantra pelindung untuk melindungi mereka dari serangan sihir.

"Jangan takut, Siti. Kita sudah sejauh ini, kita pasti bisa melewati ini," kata Arif sambil menggenggam tangan Siti dengan erat.

Setelah melewati lembah, mereka tiba di sebuah jembatan gantung yang rapuh. Di bawahnya, jurang yang dalam menganga, menambah ketegangan perjalanan mereka. Dengan hati-hati, mereka menyeberangi jembatan tersebut, merasakan setiap langkah yang mereka ambil.

Pertemuan dengan Kekuatan Gelap

Setibanya di puncak gunung, mereka dihadapkan pada kekuatan gelap yang telah lama mengancam cahaya. Kekuatan ini mengambil bentuk seorang penyihir jahat yang memiliki kekuatan luar biasa. Penyihir tersebut menantang mereka untuk bertarung, dan mereka menyadari bahwa ini adalah pertarungan terakhir yang akan menentukan nasib mereka.

"Selamat datang, para pencari cahaya," kata penyihir dengan suara yang menggema. "Kalian telah datang jauh, tetapi di sini perjalanan kalian akan berakhir."

Penyihir itu mengangkat tangannya, dan langit yang tadinya cerah tiba-tiba menjadi gelap. Petir menyambar di kejauhan, dan angin kencang mulai bertiup, menambah suasana mencekam.

Pertarungan yang Sengit

Pertarungan dimulai dengan sengit. Arif, Siti, dan Pak Rahman bekerja sama untuk melawan penyihir jahat tersebut. Mereka menggunakan semua keterampilan dan pengetahuan yang telah mereka pelajari untuk mengatasi serangan-serangan penyihir. Pertarungan ini penuh dengan ketegangan dan bahaya, tetapi mereka tetap teguh dan bertekad untuk menang.

"Arif, hati-hati!" teriak Siti saat penyihir melancarkan serangan sihir yang kuat. Arif berhasil menghindar dan melancarkan serangan balik dengan pedangnya.

Pak Rahman menggunakan mantra-mantra pelindung untuk melindungi mereka dari serangan sihir penyihir. Siti, dengan keberanian yang luar biasa, melancarkan serangan dengan panah-panah cahaya yang berhasil melukai penyihir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun