( [: 3] .
Dari contoh di atas terlihat perbedaannya, Abdul Qadir Al-Jailani memiliki pemaknaan ayat al-Quran secara mendalam dan tidak terlalu fokus terhadap hukum fikih yang terkandung di dalamnya. Hal ini wajar sebab beliau merupakan salah satu ulama yang membidangi dirinya pada ilmu tasawuf. Pada awal pengantar kitabnya beliau berpesan kepada para pembaca dan pengkajinya:
"Dimohon dengan hormat terhadap saudara-saudara dan orang-orang yang menuju kesunyian, agar memaknai tafsir ini dengan kaca mata hikmah, tidak dengan sudut pandang logika. Juga dengnan rasa, perhatian, tidak dengan dalil dan petunjuk. Juga dengan terbukanya mata hati dan pikiran, tidak dengan dugaan dan perhitungan".
Tafsir al Jailani merupakan tafsir yang bercorak sufi yang diakui dan diterima banyak kalangan dan menjadi rujukan tasawuf Tingkat tinggi. Kitab ini juga memiliki kedalaman sufistik, yaitu memaknai ayat al Quran dengan nilai-nilai kesufian.
Sumber :
Jurnal UIN SGD Bandung ; https://etheses.uinsgd.ac.id/7429/4/BAB%20III.pdf
Mengenal Syekh Abdul Qadir Al-Jailani & Tasawuf Akhlaki Ajarannya (tirto.id)
Mengenal Tafsir Sufi, Tafsir Al-Jailani | Tebuireng Online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H