Peradaban awal, bulan dipercaya memiliki sinarnya sendiri, sekarang dalam ilmu pengetahuan menyatakan bahwa sinar bulan bukan dari dirinya sendiri, tapi dari pantulan sinar matahari. Allah menjelaskan hal ini dalam QS. Al-Furqon : 61 ;
" Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya".
Begitu pula dalam QS. Nuh : 15 ;
" Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai sebagai pelita".
5) Bintang-bintang (nujum) dan planet-planet (kawakib)
Najm, dalam al-Quran disebutkan sebanyak 13 kali, bentuk jamak dari nujum yang berarti nampak. Bintang pada waktu malam diberi sifat oleh al-Quran tsaqib yang berarti membakar, membakar dirinya sendiri dan yang menembus, dalam artian menembus kegelapan malam. Tsaqib juga untuk menunjukkan bintang-bintang yang berekor. Allah menjelaskan dalam QS. At-Thariq : 1-3 ;
* * *
"Demi langit dan yang datang pada malam hari. Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus".
B. Geologi
1) Gunung-gunung sebagai pasak
Pegunungan berfungsi sebagai pasak yang menahan bumi untuk bergeser dan menjadi penstabil bagi bumi. Allah abadikan dalam QS. AN-Naba :6-7 ;