"Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya".
Niat selalu menjadi awal dari akhir. Dalam artian niat menjadi ujung tombak diterima tidaknya suatu amal perbuatan. Orang yang melakukan suatu perbuatan dengan niat yang buruk, maka akan tercatat sebagai amal buruk dan tidak akan mendapatkan pahala di sisi Allah. Namun jika orang hanya mempunyai niat buruk saja tanpa melakukannya, maka tidak akan dicatat sebagai amal buruk. Itulah Maha baiknya Allah. Dalam sifat pamer ini, ada kecenderungan seseorang ingin diakui eksistensinya dalam lingkungan sosial dan masyarakat.
Seseorang merasa puas dengan pamer, padahal orang belum tentu sepuas dirinya, karena orang bisa jadi bosan dan malah bersikap sinis menanggapi sikap pamer yang dilakukan. Niat menjadi kunci dari semua yang kita lakukan.
2. Pamer dalam perbuatan
Setelah niat, barulah mengaplikasikannya dalam perbuatan. Seringkali kita temukan di media sosial. Orang pamer dengan segala jenisnya. Mulai dari pamer harta, pamer badan, pamer kebahagiaan, pamer kemesraan, dan lain sebagainya.Â
Salah satu sifat lagi yang erat kaitannya dengan pamer atau riya' adalah sum'ah, yaitu suka memperdengarkan atau menceritakan kebaikan- kebaikannya, keberhasilannya kepada orang  lain  dengan  tujuan ia mendapat pujian dari orang yang mendengarkan atau ia ingin dikatakan hebat. Ini juga termasuk penyakit rohani atau bahasa kerennya penyakit psikologi yang kadang sulit untuk dihindari. Ini juga termasuk a'in lewat pendengaran, dijelaskan sebelumnya mengenai orang buta yang hanya bisa mendengar tapi terluka karena mendengar dari seseorang (sum'ah).
Berawal dari niat, perbuatan (a'in dan sum'ah) sehingga timbullah berbagai kondisi dari orang yang suka pamer :
1. Selalu merasa kecewa karena dan tidak puas jika tidak berhasil mendapat pujian.
2. Tidak punya ruang pribadi atau privasi, karena apa yang dilakukannya selalu diketahui orang lain sehingga bisa terancam dalam bahaya.
3. Selalu berpura-pura, baik dirinya maupun orang lain terhadap dirinya.
4. Gila hormat atau ingin dihormati oleh orang lain /angkuh, tinggi hati, tidak mau orang lain lebih dari dirinya.
5. Berpotensi terkena gangguan penyakit rohani di luar medis (a'in).