Setelah memulai dakwahnya secara jahriyyah, berbagai upaya yang dilakukan kaum Musyrikin untuk mencegah dakwah Rasulullah SAW. Bahkan beliau dianggap sebagai dukun, orang gila, penyair bahkan tukang sihir. Mereka berpikir keras bagaimana menyampaikan perihalnya karena bertepatan dengan musim haji. Mereka takut jika dakwahnya akan mempengaruhi jamaah yang datang berhaji. Berbagai metode digunakan untuk menghadapi dakwah Islamiyyah.
Menyindir, menghina, mengejek, mendustakan dan menertawakan.
Mencemarkan citra ajaran ajaran yang dibawanya.
Menghalangi orang orang agar tidak dapat mendengarkan Al Qur’an.
*Penindasan Terhadap Rasulullah SAW.
Selain itu, beragam penindasan mereka lakukan. Banyak sahabat Rasulullah SAW yang tak luput dari penindasan. Seperti, Utsman bin Affan yang digulung tikar dari daun kurma kemudian diasapi di bawahnya. Adapun Mush ‘ab bin Umair diusir dari rumahnya dan dibiarkan kelaparan oleh ibunya. Shuhaib bin Ar-Rumi disiksa sampai hilang ingatan. Lain lagi dengan Bilal, lehernya diikat tali dan ditarik anak anak kecil untuk diseret berkeliling perbukitan Makkah. Mereka tak gentar dengan siksaan itu dan berpegang teguh dengan agama Allah. Masih banyak lagi yang menjadi korban dari penindasan. Namun karena Rasulullah dibawah jaminan pamannya, beliau tidak mengalami siksaan itu.
Selain itu, beliau orang yang terhormat, berwibawa dan sosok yang langka. Tidak ada yang berani berbuat tidak senonoh terhadap beliau. Setelah gagal dengan cara kekerasan, mereka memilih mendatangi Abu Thalib untuk berunding. Namun, mereka tidak mendapatkan hasil. Kedua kali mereka mendatangi lagi Abu Thalib untuk mengultimatumnya namun tidak berhasil. Sehingga ketiga kalinya, mereka membawa seorang pemuda untuk ditukar dengan Rasulullah SAW namun Abu Thalib merasa terhina dengan perlakuan mereka dan ketiga kalinya mereka gagal dalam perundingan itu.
Adapun Abu Lahab dengan berbagai cara berusaha untuk melecehkan Rasulullah SAW. Bahkan dia memerintahkan kedua putranya untuk bercerai dengan kedua putri Rasulullah ( Ruqayyah dan Ummu Kultsum), Dia juga dengan istrinya Ummu Jamil si pembawa kayu bakar menemui Rasulullah SAW terkait ayat yang diturunkan mengenai dirinya dan suaminya.
Mereka membawa batu ditangannya untuk mencelakakan Rasulullah SAW. Namun Rasulullah SAW tidak dilihatnya karena Allah membutakan pandangannya. Padahal beliau sedang duduk bersama Abu Bakar. Pelecehan mereka tidak sampai disitu, pernah suatu ketika Rasulullah SAW sedang shalat, Uqbah bin Abi Mu’aith menumpahkan ketuban bayi ke atas punggung Rasulullah SAW tatkala beliau sedang bersujud, lalu Fathimah datang dan membuang kotoran tersebut dari punggung beliau. Setelah itu, beliau berdoa, “Ya Allah,! Berilah balasan yang setimpal kepada kaum Quraisy”, sebanyak tiga kali. Lalu, beliau menyebutkan satu satu nama mereka. “ Ya Allah! Biasakanlah Abu Jahal, Uthbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Ra’biah, Al Walid bin UthbahUmayyah bin Khalaf, Uthbah bin Abi Mu’aith dan Imarah bin Al Walid.
*Aktivitas di Darul Arqom
Rumah Al Arqam bin Abi Al Arqam Al Makh,umi terletak di atas bukit Shafa dan terpencil dan luput dari intaian mata para thaghut. Tempat itulah yang dijadikan pusat dakwah dan pert muan beliau dengan kaum muslimin.