Teruntuk sahabat-sahabatku
Dari penulis : Ratna Sugiarti
Kupandangi potret semasa muda, ada lima serangkai, aku salah satunya
Ibarat lima jemari yang dirangkai senada dalam satu genggaman
Ada jemari yang paling dekat, ada pula yang berjarak beberapa senti
Namun, kesemuanya itu tetap terikat dalam satu tangan
Pula, diantara yang lima itu
Seorang karib denganku
Bersama, kemanapun, mendukung, canda, tawa, sedih, marah beriringan
Seorangnya lagi akrab denganku
Bercerita, bersenandung, gembira, kecewa
Berarak menjadi euforia
Sedang yang dua, selalu mendukung, ceria, cemberut, membantu, berpadu menjadi satu
Semua kenangan itu kini melebur menjadi memori yang menari di nurani
Andai saja kami bisa selalu bersama berlima
Sayangnya, sang waktu enggan melebur kami dalam kurun waktu yang sama
Beberapa dari kami pergi
Bukan, bukan karena kami ingin
Tetapi karena keadaan, pekerjaan, kesibukan, pernikahan
Yang membuat kami berbeda ruang dan waktu, jarang bertemuÂ
Namun, teknologi mempersatukan kami
Kami melepas rindu dengan berbagiÂ
Terus berulang sampai bahagia menghampiri
Hingga suatu saat, aku terlena
Aku bertemu sahabat baru nan mempesona
Aku tak ingat lagi kapan berbagi dengan yang berlima
Sekian lamanya aku jauh dari yang berlima
Komunikasi tersendat, batin menjerat pekat
Melupakan yang berlima setelah sekian waktu bersama
Tapi sepertinya takdir punya ceritaÂ
Skenario ajaib dari sang sutradara
Sahabat mempesonaku pergi meninggalkanku
Meninggalkan luka yang lebam membiru
Aku menangis pilu
Aku tak mau mencari lagi kawan berlimaku
Malu di benakku
Menggantung kenangan indah bersama berlima
Tapi aku tak kuasa, aku tak bisa mencari mereka
Karena kesalahanku
Sampai suatu hari, di relung hati yang menyendiri
Ada kawan menyampaikan berita namun hanya beberapa dari berlima yang kuketahui kabarnya
Beberapa lainnya sirna
Tak mau mengulang kesalahan yang sama
Aku pun dengan lapang dada menghampiri mereka
Pikirku, tak apa hanya beberapa daripada tidak semuanya
Ekspektasi yang kuharapkan jauh dari harapan
Bukan hanya memaafkan, menerima dan melupakan kesalahan
Itu yang mereka lakukan
Sekian waktu lagi bersama mereka, ku menemukan yang seorang
Riang dan senang menyatu dalam angan mengembang
Aku percaya bahwa masih ada harapan bagi yang memerlukan keajaiban
Sekarang kami berlima bergandengan tangan
Karena sahabat sejati akan selalu berpelukan
Melewati masa sukar, senang dan bertahan
"Banyak orang akan datang dan pergi dalam kehidupan kita
Tetapi yang setia kan selalu ada dan tetap tinggal".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H