Lalu bagaimana hubungan antara manajemen strategis, khususnya strategi organisasi, dan manajemen sumber daya manusia? Manajemen sumber daya manusia berhubungan secara vertikal dengan manajemen strategi dan secara horizontal dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Manajemen strategis dan manajemen sumber daya manusia harus selaras.Â
Strategi yang diterapkan perusahaan harus mempertimbangkan dukungan sumber daya manusia.Â
Manajemen sumber daya manusia tidak lagi hanya terfokus pada hal-hal administratif, seperti rekrutmen, seleksi, pengembangan karier, kesejahteraan karyawan, dan sejenisnya, melainkan juga memiliki peran dan kontribusi yang sama dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya untuk mendukung ketercapaian sasaran dan tujuan organisasi.Â
Keselarasan antara strategi organisasi dan praktik sumber daya manusia merupakan dasar bagi sumber daya manusia untuk menjadi sumber keunggulan kompetitif.Â
Jika sumber daya manusia dipertimbangkan dalam perencanaan strategis, baik dalam perumusan maupun implementasi, perusahaan akan mampu merancang sistem yang mencerminkan filosofi mereka dan menghubungkan sikap dan nilai mereka dengan rencana strategis mereka.Â
Tujuan dan strategi organisasi mempengaruhi praktik manajemen sumber daya manusia yang diterapkan.Â
Perusahaan hanya akan mencapai tujuan strategisnya jika perusahaan itu dapat menarik, mempertahankan, dan mengembangkan orang-orang yang berkualifikasi tinggi untuk menerapkan strategi mereka. Itulah alasannya mengapa sumber daya manusia merupakan elemen kunci untuk memastikan strategi yang sukses (Oliveira et al., 2021).
Sumber daya manusia merupakan sumber keunggulan kompetitif organisasi. Perlu ada strategi khusus untuk mengelola keterampikan, kapasitas, dan pengetahuan karyawan dengan cara yang efisien dan efektif.Â
Keterampilan, sikap, dan perilaku karyawan merupakan aset yang langka, berbeda, dan sulit diganti atau ditiru sehingga dapat membantu organisasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Â Implementasi strategi ini akan secara signifikan mempengaruhi pencapaian target strategis organisasi (Hamadamin & Atan, 2019).Â
Ketika merasa menjadi aset berharga bagi perusahaannya, karyawan juga akan memiliki rasa memiliki perusahaan itu. Pada gilirannya, ia akan meningkatkan komitmennya terhadap perusahaan.Â
Komitmen karyawan tampak ketika seorang ia bersemangat untuk setiap yang ia lakukan dan merasa siap serta aman menginvestasikan dirinya bagi keberhasilan organisasi (Hamadamin & Atan, 2019).