Mohon tunggu...
Ratih Wulandari
Ratih Wulandari Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika

Pendidik, pembelajar sepanjang hayat, penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menyelamatkan Diri dari Bahaya Depresi (2)

22 Desember 2019   12:40 Diperbarui: 22 Desember 2019   12:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menulis artikel sebelumnya dengan judul serupa, saya sebenarnya ingin segera melanjutkannya, namun karena beberapa hal baru hari inilah saya dapat melakukannya. 

Pada artikel sebelumnya, saya menyampaikan bahwa orang yang paling penting dalam mengatasi depresi ialah penderita depresi itu sendiri. Hal ini karena dialah orang pertama yang akan meraisakan ketidaksesuaian di dalam dirinya, sehingga menjadi orang pertama yang kemungkinan besar menyadari: dia tengah depresi.

Lantas, setelah menyadari hal itu, apa yang perlu dilakukan?

Hal berikutnya yang perlu diperjuangkan ialah: berusaha mengurangi tingkat stres dan mencari bantuan orang lain/ profesional. Saya merekomendasikan agar keduanya dilakukan dalam waktu yang beriringan. Sembari mencari bantuan orang lain, Anda mungkin mengalami beberapa hambatan. Oleh karena itu, Anda tetap harus berusaha mengurangi tingkat stres Anda juga.

Caranya ada banyak, silakan dipilih dua atau lebih yang paling sesuai (karena no. 6 wajib dipilih):

1. Memelihara hewan di rumah

Memelihara hewan di rumah dapat mengurangi stres, sebab bisanya hewan yang kita pilih memang hewan kesayangan kita. Dengan bermain dengan hewan kesayangan kita, akan meningkatkan hormon endorfin yang menyebabkan kita merasa bahagia, walaupun mungkin hanya sedikit (jika kita sedang depresi).

2. Merapikan rumah atau kamar

Ketika saya mengalami depresi, rapi-rapi rumah ialah hal terakhir yang ingin saya lakukan. Namun, jika saya melihat rumah yang berantakan, saya merasa makin sedih dan depresi. Jadi, jika Anda depresi, pastikan rumah Anda rapi. Dengan kemudahan seperti saat ini, kita bisa saja meminta bantuan **clean untuk membantu kita merapikan rumah. 

3. Melakukan olahraga secara teratur

Melakukan olahraga secara teratur akan membantu kita tidur lebih nyenyak, sesuatu yang mewah bagi penderita depresi. Selain itu, olahraga membantu tubuh kita untuk menyeimbangkan hormon-hormon di dalam tubuh. Olahraga juga memicu tubuh untuk memproduksi endorfin lebih banyak. Ingat, endorfin penting untuk membuat kita merasa bahagia.

4. Memakan makanan bergizi

Tidak hanya bagi kesehatan tubuh, makanan bergizi juga dibutuhkan bagi kesehatan mental. Makanan yang bergizi membantu tubuh menyeimbangkan hormon yang mempengaruhi mood kita. Memang agak sulit untuk makan dengan teratur saat kita depresi, namun usahakanlah tetap makan. Makan bersama dengan orang lain mungkin dapat meningkatkan nafsu makan Anda.

5. Menemukan dan melakukan hobi baru

Saat sedang depresi, biasanya kita akan kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya kita sukai. Waktunya untuk menemukan dan melakukan hobi yang baru. Cobalah mengikuti kelas dansa (Anda bisa sekalian olahraga), atau kelas macrame (believe me, for some people it can be so therapeutic).

6. Membuat daftar hal-hal yang patut disyukuri setiap hari

Depresi membuat kita cenderung berpikir negatif. Untuk "mengimbanginya", perlu bertindak sedikit taktis. Saya melakukan ini setiap malam: buat catatan kecil atas hal-hal (boleh satu atau lebih) hal yang saya syukuri pada hari itu. Sebaiknya pilih/tuliskan yang paling bermakna bagi Anda supaya tidak terasa klise ketika Anda sendiri membacanya.

Jika Anda sedang depresi, cobalah lakukan tips no. 6 malam ini juga. Semoga bisa membantu Anda.

Ingatlah bahwa Anda tetap membutuhkan bantuan orang lain. Boleh yang Anda percaya, misalnya sahabat, atau mungkin mentor Anda. Jika depresi Anda bertahan dalam jangka waktu cukup lama (katakanlah dua minggu), segeralah untuk mencari bantuan pihak profesional juga, misalnya psikolog, hypnoterapist, atau psikiater.  Carilah psikolog atau psikiater yang bisa mengajarkan Anda defense mechanism yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun